Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Seorang Ibu Hendak Bawa Buah Hatinya "Terjun" Bersama ke Rel Kereta...

Kompas.com - 05/09/2023, 05:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menarasikan seorang ibu hendak membuang bayinya di rel Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, viral di media sosial.

Dalam video, tangan ibu yang tengah berontak itu dipegangi oleh seorang petugas keamanan di stasiun. Petugas sudah curiga wanita itu ingin melakukan perbuatan yang tak diharapkan.

Di sisi lain, bayinya itu menangis digendong oleh seorang petugas lain. Video itu salah satunya dibagikan oleh akun @updateinfojakarta di Instagram.

Baca juga: Viral Video Ibu Hendak Buang Bayi di Rel Stasiun Pasar Minggu, Polisi: Dia Mau Bunuh Diri

Berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pasar Minggu Komisaris David Purba, wanita itu bukan hendak membuang anaknya, melainkan ingin bunuh diri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by updateinfojakarta (@updateinfojakarta)

Mengambil kesempatan saat suami lengah

David mengatakan peristiwa percobaan bunuh diri itu terjadi di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 18.45 WIB.

"Berdasarkan informasi yang didapat, ada wanita yang diduga hendak melakukan percobaan bunuh diri. Dia barangkali stres, tetapi berhasil diselamatkan atau dicegah petugas," kata David, Senin (4/9/2023).

Menurut David, insiden itu bermula Petugas Keamanan Dalam (PKD) melihat wanita berinisial II (37) sedang berdiri di pinggir peron dua.

II mulanya hendak naik commuterline (KRL) dari peron dua bersama sang suami, W (42).

Baca juga: Saat Petugas Keamanan Sigap dan Berhasil Selamatkan Seorang Ibu yang Hendak Bunuh Diri di Stasiun Pasar Minggu

Ketika W hendak membeli air minum di sekitar area stasiun, II lantas mencoba bunuh diri dengan melompat ke rel. Namun, aksi II berhasil digagalkan petugas keamanan stasiun.

"Saat dihampiri petugas (stasiun), penumpang itu mengaku mengambil kesempatan untuk lompat dari peron selagi suaminya pergi memberi air," kata David, Senin (4/9/2023).

Berdiri melebihi batas garis kuning

Adapun Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkapkan, II berdiri melebihi garis batas yang ada di peron.

Petugas PKD yang merasa curiga kemudian menghampiri wanita itu untuk mencegah sesuatu yang tak diinginkan.

Baca juga: Ibu Bawa Bayi Diduga Hendak Bunuh Diri di Rel, Polisi: Ada Masalah dengan Suami

Oleh karena itu, petugas langsung menghampiri II karena posisi berdiri II dinilai bisa membahayakan nyawanya.

"Di peron ada garis kuning sebagai penanda. Jadi pengguna harus berdiri di belakang garis," ungkap Leza saat dikonfirmasi, Senin.

Mendengar hal itu, petugas itu lantas melakukan pencegahan dengan membawa II ke Pos PKD.

Halaman:


Terkini Lainnya

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com