Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Aksi Komplotan Pencuri Spesialis Truk "Colt Diesel"

Kompas.com - 05/09/2023, 07:58 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap delapan pencuri spesialis truk colt diesel berinisial RP, MS, RR, AS, S, RO, W, dan W alias T.

Komplotan ini ditangkap di berbagai wilayah setelah melancarkan aksinya.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, pelaku mencuri mobil di beberapa tempat termasuk di Grogol Petamburan serta Kalideres.

"Modusnya, setelah melakukan penggambaran dan pengamatan, pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan obeng yang sudah dipipihkan untuk mencongkel pintu truk," ungkap Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (4/9/2023).

Menggunakan obeng modifikasi tersebut, pelaku membuka kunci kendaraan yang telah diincarnya. Setelah itu, pelaku MS bertugas mempreteli truk menjadi tiga bagian.

Baca juga: Kaki Pencuri Spesialis Truk Colt Diesel Ditembak karena Hendak Kabur Saat Ditangkap

"Tugasnya si MS alias Mansyur yang membagi kendaraan tersebut menjadi tiga bagian, langsung diserahkan kepada para penadah yang lain ada RO, W, dan T," ujar Syahduddi.

Para pelaku lalu membawa penggalan-penggalan kendaraan tersebut ke orang yang memesan. Uang hasil penjualan barang curian itu, digunakan oara pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Mereka melakukan aksi ini karena ada yang meminta untuk mencarikan bagian-bagian dari kendaraan tersebut. Bagian kepala mobil, mesin, termasuk bagian sasis," ucap dia.

Ditangkap di lokasi berbeda

Syahduddi menjelaskan bahwa terungkapnya aksi komplotan maling tersebut bermula ketika korban melaporkan adanya pencurian truk di Grogol Petamburan. Bergegas, penyidik menangkap S di kawasan Cikopo.

"Dari hasil pengembangan terhadap satu orang pelaku S ini, penyidik juga berhasil mengamankan tujuh pelaku lain," papar Syahduddi.

Polisi menangkap pelaku kedua berinisial AA alias S di Indramayu, Jawa Barat, MS di Depok, W di Karawang, serta pelaku W alias Totok di Salatiga. Kemudian menangkap RR dan RP.

Baca juga: Pencuri Spesialis Truk Diesel Pereteli Kendaraan Curian, lalu Dibawa ke Penadah

"Dari tujuh pelaku yang sudah diamankan penyidik berhasil mengidentifikasi satu orang pelaku utama yang disebut sebagai ketua kelompok atau kaptennya yang bernama RP alias Roto," jelas Syahduddi.

"Karena memang yang bersangkutan cukup cerdik dan licin sehingga penyidik baru bisa mengamankan pelaku utama yang paling akhir," lanjut dia.

Satu pelaku residivis

Menurutnya, pelaku RP merupakan residivis kasus yang sama. Syahduddi menjelaskan, RP melancarkan aksinya sebagai ketua komplotan. Pelaku RR dan AS berperan sebagai pemetik. Sedangkan RO, W, serta W alias T menjadi penadah.

Sementara itu, dikarenakan melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, kaki kiri RP ditembak polisi. Kini, para pelaku telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat. Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Tentang Pencurian dan Pemberatan, serta Pasal 480 KUHP tentang Penadahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com