Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pengamen Pukul Kru Laurendra Hutagalung, Tidak Senang dengan Konten Tegur Lawan Arah

Kompas.com - 06/09/2023, 21:29 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membeberkan alasan pengamen berinisial H (17) memukul kru kreator konten Laurendra Hutagalung saat membuat konten mencegat kendaraan melawan arah.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut alasan H melakukan pemukulan karena tak senang dengan konten yang dibuat Lauren.

"Yang bersangkutan menyatakan ikut andil (memukul) karena tidak senang dengan perbuatan dari rekan-rekan YouTuber ini," kata dia saat jumpa pers, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Tak Kapok Dipukul dan Dilempar Batu, Laurendra Hutagalung Tetap Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah

H tidak ditahan meski ditetapkan sebagai pelaku pemukulan.

Sebab, H saat ini masih berada di bawah umur, sehingga statusnya adalah anak yang berkonflik dengan hukum.

Walau begitu, H tetap disangkakan dengan pasal serupa layaknya pelaku lainnya, YS (45).

"Kami sangkakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara," imbuh Bintoro.

Diberitakan sebelumnya, Laurendra Hutagalung beserta timnya nyaris diamuk massa usai membuat konten di Jalan Lapangan Ros Utara, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Motif Driver Ojol Pukul Kru Laurendra Hutagalung Versi Polisi: Lampiaskan Emosi Usai Dimarahi Customer

Mulanya, mereka membuat konten yang berisi imbauan kepada para pengendara supaya tak melawan arus.

"Semula berjalan lancar. Pengendara yang ditegur langsung putar balik ketika diberikan himbauan," ujar warga bernama Ivan kepada wartawan, Selasa.

Namun, tindakan yang kurang tepat dari kru Laurendra saat menghalau anak kecil yang melawan arus diduga menjadi penyebab keributan.

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot, makanya pengguna jalan kesal, terutama ojol," tutur dia.

Akibat hal itu, cekcok antara ojol dan kru Laurendra tak terhindarkan.

Baca juga: Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah di Slipi, Kru Laurendra Hutagalung Diteriaki dan Dilempar Batu

Sejumlah warga bersama ojol juga disinyalir mengejar Laurendra dan kru karena telanjur geram.

Mereka yang dikejar banyak massa akhirnya mengungsi di sebuah warung makan.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar, terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini (tidak kondusif)," ungkap Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com