JAKARTA, KOMPAS.com - Yuni Maulidia (23) harap-harap cemas setelah mengetahui informasi kekasihnya, Imam Masykur (25) diculik dan dianiaya tiga anggota TNI.
Korban diculik dari toko kosmetiknya di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Sabtu (12/8/2023), lalu dibawa ke sebuah tempat untuk disiksa.
Salah satu pelaku meminta uang tebusan kepada ibunda Imam, Fauziah (45), senilai Rp 50 juta. Jika tidak dikirimkan, Imam akan dibunuh lalu dibuang.
Kerabat Imam yang juga mengetahui hal ini langsung melaporkan kasus dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan tersebut ke Polda Metro Jaya.
Baca juga: Janji Kawal Kasus Kematian Imam Masykur sampai Tuntas, Hotman Paris: Kami Siap Terima Risiko
Pikiran Yuni dan Fauziah tidak karuan. Suara Imam dari balik sambungan telepon masing terbayang dalam benak mereka.
Oleh karena itu, Fauziah bersama Yuni bertolak ke Jakarta dengan perasaan cemas. Satu harapan mereka pada saat itu, Imam tetap dalam keadaan sehat.
“Seminggu kemudian (setelah permintan uang Rp 50 juta), Ibu berangkat ke Jakarta,” kata Fauziah saat ditemui di Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Tuntut Keadilan, Keluarga Imam Masykur, Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Tiba di Jakarta
Hari demi hari mereka lewati untuk mencari keberadaan Imam. Tidak bisa dipungkiri bahwa tanda tanya besar muncul tentang penculikan korban ini.
Jasad pria tanpa identitas ditemukan di Bendung Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023).
Setelah ditemukan warga setempat, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk menjalani visum bagian luar berdasarkan permintaan dari Polres Karawang.
Polda Metro Jaya pun memberikan kabar kepada keluarga korban atas laporan yang sudah dibuat sebelumnya. Bahwa, penemuan mayat di Karawang terindikasi adalah Imam.
Baca juga: Ibu Imam Masykur Berharap 3 Oknum TNI yang Bunuh Anaknya Dihukum Mati
Keduanya berangkat ke RSUD Karawang dengan perasaan cemas dan penuh pertanyaan.
“Jadi, saya ke Karawang untuk mengecek bahwa apakah itu benar-benar yang kita cari atau tidak,” kata Yuni.
Sesampainya di kamar jenazah, Yuni dan Fauziah terkejut. Jasad tersebut adalah Imam.
Meski melihat hanya sesaat, Yuni masih ingat bagaimana kondisi calon tunangannya itu saat berada di kamar jenazah RSUD Karawang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.