Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Achmad Budi Santoso, ASN Disabilitas Berkaki Satu yang Rajin Bersepeda dan Naik KRL

Kompas.com - 08/09/2023, 11:49 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi penyandang disabilitas bukan alasan untuk menyerah. Semangat itu lah yang dipegang Achmad Budi Santoso (33).

Kehilangan satu kakinya pada usia tujuh tahun tak lantas membuat Budi kalah dengan kerasnya kehidupan. 

Budi kecil menerima kenyataan bahwa ia harus hidup dengan satu kaki.

Kini, berkat buah perjuangannya, Budi bisa meraih mimpi jadi aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Setiap hari, ia berangkat dan pulang kerja dengan bersepeda dan menumpang kereta rel listrik (KRL). 

Awal mula jadi penyandang disabilitas

Dalam wawancara dengan Kompas.com, pertengahan Agustus 2023 lalu, Budi menceritakan bagaimana kecelakaan semasa kecil telah mengubah hidupnya.

"Saya menjadi penyandang disabilitas dari umur tujuh tahun itu karena saya kecelakaan kereta lori pengangkut tebu di Sidoarjo," kata dia.

Kala itu, Budi kecil yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Tengah, sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.

Namun, justru celaka lah yang menghampiri. Kereta pengangkut yang lewat malah menggilas kaki Budi.

"Kondisinya habis hujan, licin sehingga saya terpeleset masuk ke roda atau relnya itu dan terlindas sama kereta lori itu," kenang dia.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Dapat Diskon 20 Persen Naik KA, Berlaku mulai 17 September

Budi pun dibawa ke rumah sakit dan kaki kanannya harus diamputasi akibat peristiwa naas itu. 

"Waktu itu masih ingat ya, kaki saya itu berdarah semua, kemudian saya melihat ada daging yang panjang dan saya udah pasrah memang 'kayaknya kaki saya enggak bisa diselamatkan'. Akhirnya waktu itu diamputasi kaki sebelah kanan saya," kata dia.

Usai kecelakaan itu, ia sempat terpuruk karena harus hidup dengan satu kaki. Namun, berkat dukungan orangtua dan lingkungan sekitar, ia akhirnya segera bangkit. 

"Saya bersyukur meskipun saya kecelakaan, tapi masih bisa hidup, masih ada kaki sebelah yang bisa membantu saya," ucap Budi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com