Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragu Ibu-Anak di Depok Tewas karena Masalah Ekonomi, Tetangga: Dulu Satu-satunya yang Punya Genset

Kompas.com - 12/09/2023, 10:17 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - S (56), warga Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok tidak yakin ibu dan anak yang jasadnya ditemukan sisa kerangka di rumahnya itu meninggal karena alasan ekonomi.

Sebab, menurut S, tetangganya itu selama ini dikenal sebagai keluarga yang mampu secara finansial.

Contohnya saja, belum lama ini, jalan perumahan mereka baru diaspal. Setiap warga diminta iuran Rp 2,7 juta per rumah, tetapi sifatnya tidak wajib.

Baca juga: Tetangga Sebut Ibu-Anak yang Jasadnya Sisa Tulang di Depok Dulunya Orang Berada

"Kalau dibilang kelaparan, kan jalan ini swadaya ngaspalnya. Untuk keluarin duit itu masih ada dia, masih punya. Baru tahun ini diaspal, Februari atau Maret. Kalau enggak punya duit, terus dapat duit dari mana?" ujar S saat ditemui Kompas.com, Senin (11/9/2023).

S pernah melihat ibu dan anak bernama Grace Arijani Harahapan (68) dan David Ariyanto Wibowo (38) pergi menggunakan taksi biru logo burung dan kembali hingga depan rumahnya.

"Sering itu Bluebird terus. Enggak pernah Go-Car, Grab, itu enggak pernah. Beberapa kali mutar-mutar nanya alamat Bu Grace ke saya," tutur dia.

Kekayaan keluarga ini terlihat sekitar tahun 1997, saat mati listrik se-Jawa dan Bali.

Kata S, waktu itu hanya keluarga tersebut yang memiliki genset di perumahan tersebut.

"Orang kompleks sini, dulu cuman dia satu-satunya yang punya genset, pernah kejadian tahun berapa tuh 90-an mati lampu se-Jawa-Bali tiga hari, dia udah ada genset jegejegejek. Kita mau ke rumah dia numpang segan. Genset kan mahal," kata dia.

Baca juga: Temuan Baru di Rumah Ibu-Anak yang Tewas Misterius di Depok, Ada Dupa dan Tumpukan Sampah

Selain itu, sebelum sang kepala keluarga meninggal, keluarga tersebut juga memiliki dua mobil dengan sopir pribadi.

"Nah sebelum suaminya meninggal, dia sempat punya sopir, ya orang berduit sebenarnya. Setahu saya dulu (suaminya) kerja di asuransi yang dekat Rumah Sakit Fatmawati," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com