Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tilang Uji Emisi Dihapuskan, Pengamat: Kebijakan Itu Hanya Elitis dan Pencitraan

Kompas.com - 13/09/2023, 11:14 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menghentikan tilang uji emisi kendaraan pada Senin (11/9/2023), setelah 11 hari berlangsung sejak 1 September 2023.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai, langkah tersebut adalah buah dari inkonsistensi pemerintah yang tidak siap menangani polusi di Jakarta.

Kebijakan tilang uji emisi, kata dia, hanya pencitraan yang sesungguhnya pemerintah tidak siap menjalankannya.

 

Baca juga: Alasan Pembatalan Tilang Uji Emisi: Uang Denda Lebih Efektif Dipakai untuk Servis Kendaraan

"Memang ini kan inkonsistensi. Kebijakan ini bersumber dari ketidaksiapan pemerintah sendiri. Dalam hal ini pemprov khususnya itu tidak siap dalam hal penanganan polusi sehingga kebijakan yang dikeluarkan hanya bersifat elitis dan sifatnya juga seperti pencitraan saja," kata Trubus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (12/9/2023).

Trubus menilai, pemerintah belum mengkaji kebijakan ini secara matang,

Selain itu, pesan yang disampaikan kepada pemilik kendaraan soal pentingnya uji emisi ini tidak sampai dengan sempurna lantaran kurangnya dialog bersama publik.

"Minim juga konsultasi dengan publik bagaimana, dialog publiknya tidak ada, keterlibatan masyarakat juga tidak ada, akhirnya kebijakan ini penuh dengan keragu-raguan," lanjut dia.

Akibatnya, pemerintah seakan kurang yakin dan hanya mengerjakan tugas karena adanya kepentingan mendesak, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September 2023.

"Di satu sisi memang ini jadi membuat masyarakat tidak mendapat informasi sesungguhnya. Jadi sekedar melayani apa yang diminta pemerintah pusat saja karena mau ada KTT ASEAN itu," ujar Trubus.

Baca juga: Kala Tilang Uji Emisi Dicap Sukses Pemprov DKI, tetapi Dianggap Tak Efektif oleh Polisi

Ia menambahkan, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan uji emisi ini tidak sedikit. Sedangkan urgensinya saat ini dinilai tidak begitu mendesak lagi.

Dengan demikian, kebijakan tilang emisi dianggap tidak dibutuhkan lagi.

"Cost-nya juga besar, jadi biaya yang dikeluarkan anggarannya besar, di satu sisi sekarang sudah enggak ada urgensinya lagi kan, toh KTT sudah selesai, sebentar lagi juga mau musim hujan toh nanti hilang sendiri. Seperti itu cara berpikir mereka," ujar Trubus.

Dengan demikian, kebijakan itu terkesan dilakukan setengah-setengah seperti kebijakan-kebijakan sebelumnya.

Trubus menyebutkan beberapa wacana pemerintah untuk mengurangi polusi dan kemacetan, seperti pengaturan jam kerja dan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar.

"Kita kebijakan apa yang jadi? Enggak ada yang berani kan," kata Trubus.

Baca juga: Beda dengan Polisi, Pemprov DKI Klaim Tilang Uji Emisi Efektif

"Kebijakan ERP mau diterapkan sampai sekarang enggak jadi. Ganjil-genap mau diperluas juga bingung karena wilayah-wilayah penyangga enggak mau. Akhirnya kebijakannya serba setengah hati," imbuh dia.

Maka dari itu, Trubus meminta pemerintah pusat maupun daerah harus melakukan kajian matang sebelum membuat keputusan. Termasuk mempertimbangkan berbagai pendapat ahli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com