Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Pemprov DKI Belum Sigap Tertibkan Kabel Semrawut di Ibu Kota

Kompas.com - 13/09/2023, 13:21 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum sigap menertibkan kabel utilitas di langit Ibu Kota.

Nirwono menyampaikan penilaiannya saat menyoroti kabel semrawut yang kembali menimbulkan korban akibat untaian kabel putus di Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (12/9/2023).

"Belum terlihat sigap Dinas Binamarga dalam menertibkan kabel-kabel utilitas, karena di lapangan masih banyak sekali kabel-kabel belum tertata atau ditertibkan," ujar Nirwono saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Kala Kabel Semrawut di Langit Jakarta Kembali Celakai Korban...

"Harus lebih tegas lagi sebelum banyak jatuh korban terjerat kabel utilitas," lanjut dia.

Nirwono berpandangan bahwa Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Binamarga, juga perlu segera menertibkan seluruh jaringan kabel utilitas yang menjuntai sesuai instruksi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, terkait penertiban kabel semrawut oleh perusahaan pemilik.

"Para pemilik kabel utilitas harus diberi ultimatum untuk segera merapikan kabel-kabel utilitas mereka," ungkap dia.

Baca juga: Warga Sebut Kabel Semrawut di Kembangan Sudah Berulang Kali Jerat Pengendara

Apabila peringatan tersebut tak diindahkan, menurut Nirwono, Dinas Binamarga DKI berhak memutus atau memotong, serta merapikan kabel utilitas. Sedangkan perusahaan yang bersikukuh tidak membenahi kabelnya wajib bertanggung jawab terhadap korban yang terjerat kabel.

"Pemerintah DKI Jakarta juga dapat memberi sanksi lebih tegas kepada pemilik kabel tersebut, seperti pencabutan izin usaha dan memutuskan seluruh kabel milik perusahaan," jelas Nirwono.

Menjerat helm pengemudi ojol

Sebelumnya diberitakan, kabel menjuntai di Jalan Joglo Raya putus setelah terkena tangga yang diangkut mobil pikap. Kabel putus itu menjerat helm milik pengemudi ojol bernama Awal (40) yang membonceng putrinya, menuju Ciledug.

"Pas tikungan ke situ, ini kabel tersangkut. Tersangkut besi, senggolan sama tangga (di bak mobil)," kata Awal di lokasi kejadian, Selasa.

Menurut dia, kabel fiber optik langsung menjerat helm yang digunakannya. Setelah itu, Awal beserta anak perempuannya yang duduk di kursi penumpang langsung terjatuh. Beruntung, Awal tidak terluka.

"Anak saya jatuh. Dia (sopir pikap) mau tanggung jawab," tutur Awal.

Sebagai pengguna jalan, ia berpandangan, kabel yang semrawut berbahaya bagi pengendara seperti dirinya. Terlebih, jarak kabel dengan jalan tak terlalu jauh.

"Cukup berbahaya karena kabel semrawut, amburadul enggak jelas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com