Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Kereta Cepat Gratis Dibuka sampai 30 September 2023

Kompas.com - 16/09/2023, 22:44 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Uji coba operasional kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tanpa berbayar dibuka sampai akhir September 2023.

Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, penumpang yang ingin mengikuti uji coba kereta cepat pertama di Indonesia ini bisa mendaftar melalui situs resmi kcic.co.id.

"Jadi rencananya untuk uji coba terbatas tanpa berbayar ini akan dilakukan sampai 30 September, penumpang bisa mendaftar mandiri di website kami," kata Eva di Stasiun Tegalluar, Bandung, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Menjajal Kereta Cepat dari Jakarta, Cuma 47 Menit Sampai di Bandung!

Masyarakat yang ingin ikut dalam uji coba ini tak perlu khawatir. PT KCIC akan memastikan keamanan dan keselamatan setiap penumpang.

"Kami pastikan keamanan serta keselamatan seluruh pengguna jasa yang berangkat. Seluruh pengguna akan dilengkapi dengan asuransi," ujar Eva.

Eva menuturkan, uji coba KCJB sudah berlangsung dua hari. Hari pertama uji coba dibuka pada Jumat (15/9/2023).

"Uji coba tanpa berbayar ini memang sudah dimulai sejak 15 September kemarin dan sampai hari ini uji coba utamanya diikuti masyarakat yang berada di sekitar jalur dan stakeholder yang berkaitan dengan kereta api cepat," tutur dia.

Baca juga: Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Warga: Luar Biasa, Benar-benar Cepat dan Nyaman

Kata Eva, uji coba KJCB mendapat sambutan hangat masyarakat. Uji coba pada hari pertama diikuti 1.700 warga.

Untuk mendaftar ikut uji coba ini, masyarakat dapat memantau informasi melalui akun Instagram @keretacepat_id.

Selama uji coba penumpang, setiap harinya akan terdapat empat jadwal keberangkatan dengan mekanisme setiap penumpang mendapatkan tiket perjalanan pulang pergi (PP) Halim-Tegalluar.

Dengan demikian, total setiap harinya terdapat delapan perjalanan kereta cepat.

Selama masa uji coba, setiap harinya akan terdapat sekitar 2.200 tempat duduk yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com