BEKASI, KOMPAS.com - Menjadi juru parkir bukan pekerjaan yang mudah. Setidaknya hal itu yang dirasakan oleh Kiman (42).
Tanpa diberi tahu pun, ia sudah paham bahwa banyak warga tidak menyukai juru parkir.
"Tahu (dibenci orang). Ya namanya juga orang, yang sinis mah memang sinis," kata Kiman saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (19/8/2023).
Ditemui di Jalan Ki Mangunsangkoro, Bekasi Timur, pria yang sudah lima tahun menjadi juru parkir di minimarket itu bercerita banyak soal pekerjaannya.
Ia sendiri tak memedulikan pendapat masyarakat tentang pekerjaannya.
Baca juga: Imbas Pengeroyokan Pengunjung Minimarket di Bintaro, Polisi Mendata Jukir dan Kantong Parkir
Bagi Kiman, pekerjaannya bertujuan untuk membantu warga agar tidak jadi korban kejahatan.
Ia berupaya menjaga kendaraan dan barang-barang milik pelanggan minimarket agar tak dicuri. Sebab, banyak kejadian motor pelanggan minimarket dicuri karena tak ada jukir.
"Ambil positifnya saja saya mah. Enggak ada masalah, tanggung jawab saja," ujar dia.
Meski demikian, Kiman tetap memaklumi kekesalan masyarakat atas keberadaan jukir.
Sebab, menurut dia, masyarakat tidak memahami bagaimana pekerjaan menjaga kendaraan dan barang-barang pelanggan.
"Ya gimana ya, namanya orang juga enggak merasakan. Seandainya ada di posisi seperti saya, pasti juga rasain hal yang sama kayak saya," jelas Kiman.
Jukir lain bernama Farel (17) turut mengetahui bagaimana kesalnya masyarakat terhadap keberadaan jukir.
Namun, Farel tidak terlalu pusing menanggapi hal tersebut. Farel juga tidak mempermasalahkan jika orang tidak membayar parkir kepadanya.
"Tahu, iya (dibenci warga). Tapi ya sudah, diam saja. Maklumi saja," ucap Farel singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.