"Enggak ada pertanggungjawaban dari pihak customer. Dari pihak aplikator juga kayaknya ngebela customer banget," ujarnya.
Padahal, satu-satunya cara agar akunnya kembali bekerja adalah jika penumpang itu meminta aplikator tempat Iky bekerja untuk mencabut ulasan negatifnya.
Akan tetapi, sampai saat ini, penumpang itu belum pernah menghubungi Iky maupun kantornya.
Bahkan, identitas perempuan itu masih belum diketahui walau pencarian sudah dibantu para rekan sesama pengemudi ojol.
"Dari netizen juga enggak ada yang tahu identitas orangnya walau mukanya jelas, tapi mungkin juga ada yang tahu tapi ditutup-tutupin atau gimana," ucap dia.
Merasa prihatin dengan kondisi Iky yang tidak bisa menafkahi keluarganya, salah satu temannya menawarkan akunnya kepada Iky.
Baca juga: Ingin Akunnya Kembali, Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm: Mahal Daftarnya
"Teman saya nawarin mau pakai akunnya enggak. Saya iyain, daripada enggak dapat orderan sama sekali," ucap dia.
Melalui akun temannya, Iky hanya bisa bekerja setiap pukul 24.00-12.00 WIB. Ini baru dilakukan selama tiga hari belakangan.
"Shift-shiftan ini ada saja orderan, satu atau dua orderan. Tapi masih mending daripada enggak dapat penghasilan sama sekali," kata Iky.
"Kayak kemarin (18/9/2023) saja alhamdulillah masih dapat Rp 70.000, masih ada uang untuk dibawa pulang," sambung dia.
Iky mengaku bahwa ia masih ingin berusaha untuk mengurus akunnya yang terkena suspend.
Sebab, ia sudah mengeluarkan uang cukup besar untuk mendaftar sebagai mitra aplikator ojol saat ini.
Baca juga: Penumpang yang Diturunkan Ojol di Flyover Klender karena Tak Pakai Helm Ogah Bayar
"Untuk sekarang masih mau usahain urus akunnya dulu karena mahal daftarnya, beli atribut sekitar Rp 350.000-an," ucap dia.
Lebih lanjut, Iky mengatakan bahwa pada Senin (18/9/2023) kemarin, ia dihubungi oleh seseorang yang bekerja di aplikator ojol lainnya.
Orang tersebut menawari Iky untuk mendaftar di aplikator ojolnya.
"Nawarin mau daftar atau enggak, saya bilang nanti dulu karena masih urusin akun. Kalau daftar ke tempat dia, bayar lagi untuk beli atribut. Sekitar Rp 500.000-Rp 700.000. Uangnya belum ada saya," ungkap dia.
"Daftar itu memang keluar uang untuk bayar atribut. Untuk beberapa pekan ke depan masih diusahakan akun saya, sayang soalnya," tutur Iky.
(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.