"Mereka penasaran untuk melihat kayak apa sih kapel, mau lihat doang, bukan untuk nyeruduk. Bahasa media kadang-kadang nyeruduk, nyeruduk tempat ini, kalau nyeruduk kan ganas," urai Idris.
Idris mengaku pihak Pemkot Depok telah meminta keterangan kepada warga yang mendatangi kapel pada 16 September 2023.
Menurut Idris, warga tidak berniat menggeruduk kapel tersebut. Katanya, warga juga hanya berada di kapel itu selama 10 menit.
"Mereka ingin melihat, kayak apa ininya, dan bagaimana suasananya, itu saja. Enggak ada ajakan dan niat nyeruduk, ini setelah kami klarifikasi. Dan mereka katanya 10 menitan," urai Idris.
Baca juga: Wali Kota Idris Sebut Kapel yang Digeruduk Massa Diisi Warga Luar Depok
Kendati demikian, Idris menyoroti jemaat yang beribadah di kapel tersebut ternyata bukan warga Depok.
Menurut dia, hal ini lah yang kemudian dibesar-besarkan.
"Yang disampaikan pihak gereja, kapel adalah tempat ibadah untuk kepentingan keluarga. (Tapi) mereka bukan keluarga, sudah warga dari mana-mana," kata Idris.
Idris membantah bahwa ada surat ajakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) soal penolakan keberadaan kapel tempat ibadah jemaat Cinere Bellevue.
Menurut dia, isi surat yang beredar itu soal aspirasi warga setempat soal kapel itu untuk disampaikan kepada wali kota. Idris menyebut ada miskomunikasi.
"Jadi enggak ada ajakan ya. Suratnya itu aspirasi warga, 'tolong LPM sampaikan aspirasi kami bahwa kami tidak menerima keberadaan mereka'," tutur Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.