JAKARTA, KOMPAS.com - Salak condet, maskot DKI Jakarta ini semakin sulit ditemukan peredarannya di pasaran. Padahal rasa dari buah komoditas asli Jakarta itu tak kalah dari salak lokal lainnya.
Seakan menolak punah, ratusan pohon salak condet nyatanya masih bertahan hidup di tengah kampung padat penduduk Kelurahan Balekambang, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Tepatnya di sebuah lokasi bernama Cagar Buah Condet.
Saat berkunjung ke sini, Kompas.com bertemu dengan koordinator penjaga kebun bernama Safarudin.
Ia bersama sejumlah pegawai lainnya, sehari-hari mengelola kebun seluas 3,5 hektar itu sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Baca juga: Cagar Buah Condet, Rumahnya Salak Condet Maskot DKI yang Tersembunyi
Meski begitu, masih ada saja tangan-tangan jahil yang lolos dari pengamatan Safarudin dkk. Sebab, letaknya yang ada di tengah pemukiman padat penduduk, membuat siapa saja bebas keluar masuk area kebun ini.
Tak jarang, tangan-tangan pencuri ini menggondol buah salak sehingga panen pun kurang maksimal.
"Wah suka hilang. Yang namanya kita kan kerja setiap hari, kita lihat tadinya ada gondolan salak terus tiba-tiba udah enggak ada. Kadang kita pas keliling nemuin orang, kita tanya 'ngapain' malah kabur," celetuk pria asal Sawangan itu saat ditemui di lokasi, Rabu (20/9/2023).
Selain kecolongan, tantangan lain Safarudin dalam mengelola kebun ini adalah hama tanaman berupa tikus dan musang yang kerap menggerogoti buah-buah salak.
Baca juga: Mencari Jejak Salak Condet yang Kian Tersembunyi
"Penyakitnya ya kadang berkutu. Terus tikus yang segede tikus loteng itu, terus ada musang juga. Nih bekas gigitan tikus," kata dia sembari menunjuk bekas gigitan hewan pengerat itu pada buah salak yang dimaksud.
Memang, secara keseluruhan tidak sulit merawat tanaman buah bersisik kecoklatan itu. Kata Safarudin, pohon salak hanya perlu disiram lebih banyak air saja saat musim kemarau sekarang.
"Susah sih enggak cuma kendala kita karena faktor cuaca panas ini aja. Kalau manusia kan enggak bisa kekurangan air, begitu juga tanaman," tutur dia.
Kini, ia pun tetap berupaya mempertahankan keberadaan Salak Condet yang kian langka itu.
Termasuk lewat Cagar Buah Condet ini, segala daya dan upaya terus dilakukan demi merawat agar salak condet tetap lestari di tanah Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.