Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagar Buah Condet, Rumahnya Salak Condet Maskot DKI yang Tersembunyi

Kompas.com - 20/09/2023, 20:50 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan Tugu Monas, namun Salak Condet dan Elang Bondol lah yang menjadi maskot DKI Jakarta sebagaimana ditentukan oleh Gubernur DKI masa itu, Ali Sadikin lewat Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989.

Namun, keberadaan Salak Condet yang menjadi maskot DKI Jakarta ini semakin sulit ditemukan wujudnya.

Bahkan, di pasar buah sekalipun, nyaris tak ada lagi yang menjajakan buah komoditas asli Jakarta Timur itu.

Seakan menolak punah, ratusan pohon salak nyatanya masih bertahan hidup di tengah kampung padat penduduk Kelurahan Balekambang, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Mencari Jejak Salak Condet yang Kian Tersembunyi

Kompas.com pun sempat bertandang ke kawasan bernama Cagar Buah Condet itu pada Rabu (20/9/2023) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Ini adalah rumah dari si maskot DKI yang semakin terpinggirkan keberadaannya.

Bagaimana tidak, setelah bertanya ke sana ke mari, tempat ini lah yang benar-benar menjadi pusat perkembanganbiakan salak condet.

Ada di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Pemerintah Provinsi Jakarta, kebun cagar budaya itu dikelola oleh Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman DKI Jakarta.

Menurut informasi dari penjaga Cagar Buah Condet bernama Safarudin, dulunya kawasan ini adalah kebun milik warga Condet, yang kemudian dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagai lahan konservasi buah bersisik itu. Termasuk lahan dari orangtua Safarudin masa itu.

"Yang dibebaskan termasuk lahan orangtua saya sendiri, 1.500 meter. Itu dibebaskan antara 2006-2007. Dari dulu memang sudah seperti ini," kata dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Maskot Kota Jakarta, Elang Bondol dan Salak Condet

Kini kebun itu memiliki luas hingga 3,5 hektar, menjadi lahan tempat pohon salak condet tumbuh subur, berdampingan dengan duku Condet di lokasi serupa.

Soal rasa, Safarudin mengklaim istilah beda pohon beda rasa. Benar saja, salak condet memiliki keunikan tiga varian rasa sekaligus, yaitu manis, asam, dan sepat.

Berbeda tingkat kematangan, beda pula tekstur dan rasa manisnya. Saya pun berkesempatan mencicip langsung buah Salak Condet yang dipetik Safarudin dari pohonnya.

"Ini biar percaya, saya enggak ngada-ngada ya, beda pohon beda rasa. Tuh kan," tutur dia sembari memberikan saya beberapa salak untuk dicoba.

Baca juga: Ditumbuhi Rerumputan, Tugu Maskot Jakarta Elang Bondol dan Salak Condet Dibersihkan

Teksturnya lebih berair. Rasanya agak sepat dengan manis mendominasi. Semakin matang, semakin melekat pula daging buah pada bijinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com