Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Masih "Cuek" dengan Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 22/09/2023, 05:40 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik belum getol membahas pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Padahal waktu menuju Pilgub 2024 tersisa satu tahun.

Padahal, sejumlah nama sudah muncul ke publik sebagai bakal yang akan dicalonkan pada pemilihan kepada daerah (pilkada) mendatang.

Sejumlah partai yang berada di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengakui bahwa mereka belum berfokus pada pembahasan Pilkada dengan sejumlah alasan.

Baca juga: Ridwan Kamil Tunggu Arahan Golkar untuk Maju Pilgub DKI Jakarta

Menunggu pilpres

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih belum membahas lebih lanjut soal persiapan menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2024.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono menjelaskan, partainya saat ini masih fokus menyiapkan strategi untuk Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Oh, Pilkada DKI belum. Kami masih fokus ke Pileg dan Pilpres. Jadi belum ada pembahasan lebih intens soal Pilkada DKI," ujar Gembong saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Menurut Gembong, hal ini sesuai dengan arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P untuk seluruh pengurus partai, termasuk di DKI Jakarta.

Baca juga: Elektabilitas Rendah, Jubir Sebut Anies-Muhaimin Nikmati Status Underdog, Ungkit Pengalaman di Pilgub DKI

"Pasca Pileg dan Pilpres lah baru kami godok lebih matang persiapan kami menyongsong Pilkada 2024. Karena memang kami diminta fokus dulu untuk Pileg dan Pilpres," kata Gembong.

Gerindra DKI juga belum membahas lebih lanjut soal persiapan maupun kandidat untuk Pilkada Jakarta 2024.

Saat ini, DPD juga masih mengikuti DPP Gerindra yang masih fokus mempersiapkan strategi untuk pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

"Semua fokus ke Pilpres dan Pileg 2024," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati saat dihubungi, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Belum Bahas Pilkada DKI, PDI-P: Pasca Pilpres Baru Kita Godok...

Keponakan Prabowo Subianto ini juga menegaskan bahwa sampai saat belum ada nama-nama yang dilirik untuk bertarung dalam kontestasi politik di DKI itu.

Fokus tiket Pilkada

Menurut analis politik dari Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam, kondisi ini wajar terjadi. Sebab, hampir seluruh perhatian partai-partai tersebut tertuju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Sebab, Pilpres dan Pileg 2024 akan berlangsung lebih dulu dari Pilkada 2024.

"Hari ini kita Pileg dan Pilpres dulu, baru Pilkada. Sehingga partai politik dan elite politik sekarang fokus di Pemilihan Legislatif dan Pilpres," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Ditambah lagi, Arif menilai, momentum Pemilihan Legislatif menjadi langkah penting bagi semua partai politik untuk menentukan nasib pada Pilkada 2024.

Baca juga: Parpol Belum Bahas Cagub DKI, Pengamat: Masih Fokus Pileg untuk Dapat Tiket Pilkada

"Ini menjadi titik krusial bagi partai politik, seberapa besar mereka mendapat kursi di DPR RI, maupun DPRD kabupaten-provinsi yang akan jadi tiket untuk maju dalam Pilkada," ujar Arif.

Itulah sebabnya, kata dia, wajar partai politik belum serius membahas calon-calon yang akan diusung saat Pilkada DKI nantinya.

Elektabilitas jadi modal utama

Arif berujar, elektabilitas menjadi modal utama yang harus dimiliki kader-kader partai politik untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Modal berikutnya yakni loyalitas terhadap partai dan pendanaan politik.

Menurut dia, jika partai politik memiliki kader dengan elektabilitas dan ketokohan yang tinggi, tentu kader itulah yang akan diusung untuk maju Pilkada DKI.

Baca juga: Belum Bahas Kandidat Cagub DKI, Gerindra Masih Fokus Pilpres dan Pileg 2024

Sebab, jika kader yang diusung itu populer, tidak butuh waktu lama untuk meraih perhatian masyarakat saat kampanye Pilkada nantinya.

Terlebih, hingga saat ini partai-partai politik belum fokus mengenalkan calon kepala daerah yang akan diusung, dan masa kampanye juga rencananya dipangkas menjadi 30 hari.

Sebaliknya, parpol memiliki beban berat jika kader atau tokoh non-kader yang diusung tidak memiliki elektabilitas tinggi dan tidak memiliki rekam jejak yang baik.

Sudah muncul sejumlah nama

Kendati belum dibahas lebih dalam, sejumlah partai politik mulai buka suara soal bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan didukung untuk Pilkada 2024.

Baca juga: AHY Enggan Bicarakan Pilkada DKI, Fokus Urus Pilpres dan Pileg Dulu

Dari pemberitaan yang dirangkum Kompas.com, setidaknya ada tiga partai yang sudah terbuka, yakni PDI Perjuangan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Golkar.

Untuk PDI-P, sejumlah nama yang dimunculkan adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan eks Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Sebetulnya calon banyak. Yang banyak itu tentunya nanti kami akan lakukan melalui mekanisme penyaringan dan penjaringan bakal calon. Mekanismenya seperti itu," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (6/7/2023).

Selain PDI-P, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga memunculkan sejumlah nama yang dianggap layak didukung dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca juga: Hasnaeni Wanita Emas: Dulu Ramaikan Pilkada DKI, Kini Divonis 5 Tahun Bui karena Korupsi

Setidaknya terdapat tiga nama yang dilirik PSI, yakni Gibran, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Ketiga nama itu akan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI untuk dibahas lebih lanjut.

Kemudian DPD Partai Golkar yang mengusulkan nama Bupati Tangerang Ahmed Zaki sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk Pilkada DKI.

Keputusan ini merupakan hasil musyawarah daerah (musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta.

(Tim Redaksi : Wasti Samaria Simangunsong, Tria Sutrisna, Ihsanuddin, Nursita Sari)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com