JAKARTA, KOMPAS.com - AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan mengaku bahwa pihaknya kerap kali meminta uang kepada para pemilik kafe di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Pengakuan tersebut disampaikan AD kepada Kompas.com setelah ratusan bangunan semi permanen di Gang Royal ditertibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
“Kami di sini sebagai Forum 13 Penjaringan, enggak munafik ya, sedikit banyak kami juga suka ambil kutipan (uang) dari Gang Royal,” ungkap pria kelahiran 1961 itu saat ditemui di RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Warga Penjaringan Akui Kutip Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Hasilnya untuk Penduduk Tak Mampu
AD menegaskan, rekan-rekan Forum 13 Penjaringan tidak memaksa para pemilik kafe untuk memberikan uang. Pihaknya hanya menerima jika itu memang diberikan secara sukarela.
Pria kelahiran 1961 itu juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut pihaknya lakukan setiap malam pada pukul 01.00 WIB.
“Donatur tetap memang ada, terus penagihan uang kutipan dari warung (di Gang Royal) juga ada, dari lokalisasi. Kami tagihnya itu malam, jam 01.00 WIB. Ada yang kasih Rp 10.000, Rp 20.000, ada yang Rp 5.000, ada juga yang enggak kasih. Itu secara sukarela,” ujar AD.
Saat membicarakan hal ini, AD meminta Kompas.com agar tidak memandang sebelah mata lokalisasi Gang Royal.
Pasalnya, AD mengeklaim, kegiatan lokalisasi juga ada ada dampak positif meskipun praktik prostitusi dilarang oleh hukum.
Baca juga: Asal Usul Tumbuhnya Praktik Prostitusi yang Langgeng Puluhan Tahun di Gang Royal...
AD berujar, uang hasil pungutan dari setiap kedai di Gang Royal tersebut dibelikan sembako yang setiap bulannya disalurkan kepada warga RW 13 yang tidak mampu secara ekonomi.
“Jadi, untuk kepentingan warga seperti bagi-bagi sembako sebulan sekali, untuk warga yang tidak mampu, anak yatim atau piatu, kaum duafa, hingga lansia,” ungkap AD.
Dalam kegiatan Forum 13 Penjaringan yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2023, tercatat hampir 300 warga RW 13 yang kurang mampu menerima sembako.
Selain bagi-bagi sembako, kegiatan lain juga kerap mereka lakukan, yakni memberikan makanan kepada anak-anak setiap Jumat, berbagi peralatan sekolah, santunan kepada warga yang tengah berduka atau jatuh sakit.
“Diambil setiap malam di warung ini, uangnya disimpan sampai uangnya memadai, kalau sudah ya dibagikan. Ini kami membagikan warga setiap bulan bisa Rp 20 juta - Rp 25 juta. Tapi itu tergantung pendapatan kita ya,” ucap AD.
Baca juga: Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat
“Jadi, uangnya benar-benar saya salurkan ke warga. Makanya Gang Royal itu ada sisi bagusnya, ada sisi buruknya. Tapi, lihat sisi baiknya saja,” pintanya.
Meski begitu, AD mengungkapkan bahwa tidak semua uang yang dibelikan sembako, peralatan sekolah atau santunan tersebut bersumber dari Gang Royal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.