Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2023, 05:15 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Sulaiman (62) mengaku tak pernah menyesal sejak menjadi petugas satuan keamanan keliling (satkamling) sejak 1978.

Bagi dia, pekerjaannya saat ini adalah rezeki yang sudah direncanakan oleh Allah untuknya.

“Saya mendapatkan rezeki, harus bersyukur, karena Allah mungkin memberikannya hanya segitu,” kata Agus saat diwawancarai Kompas.com di depan Poskamling RW 06 Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

“Tapi mungkin, di lain waktu rezeki saya bertambah. Enggak pernah saya harus ada rasa penyesalan atau gimana, karena rezeki saya di situ,” sambung dia.

Baca juga: Cerita Agus Lebih Dari 45 Tahun Jadi Petugas Satkamling, Ikhlas Bekerja Meski Gaji Seadanya

Sebagai petugas satkamling, Agus menerima gaji tak seberapa, bahkan jauh di bawah upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta yang saat ini Rp 4,9 juta.

Dalam sebulan, ia hanya mendapatkan upah sekitar Rp 1.395.000 sebagai petugas satkamling. Dia mengakui, gajinya tak sepadan dengan jerih payahnya menjaga keamanan lingkungan.

Namun, hal itu tidak membuatnya berkecil hati. Sebab, dia tahu bahwa Ketua RW setempat telah mengupayakan yang terbaik bagi petugas keamanan.

“Memang ya, gimana. Sudah rezeki saya di sini, di keamanan,” tutur Agus.

Cari tambahan penghasilan

Saat ini, dua anak Agus telah menikah, sedangkan anak bungsunya masih duduk di bangku kelas 5 SD.

Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, Agus tak kenal lelah menjalani pekerjaannya.

“Saya selalu berusaha terus, tidak pernah capek untuk cari kelebihan (uang) itu. Bayangkan, saya penghasilan segitu untuk makan (sekeluarga), mana cukup?” celetuk dia.

“Makanya, entah itu warga–istilahnya butuh apa, saya selalu tawarkan untuk bantu,” lanjut dia.

Baca juga: Hari-hari Agus Jadi Petugas Satkamling, Tetap Bersyukur meski Kadang Diremehkan...

Pada siang hari, Agus bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah rumah kos yang tak jauh dari rumahnya. Dalam sebulan, dia dibayar Rp 1 juta.

“Kadang ada yang memperhatikan saya, (penghuni kos) memberikan Rp 100.000. Ada juga yang sampai Rp 250.000,” cerita Agus.

Untuk menambah pendapatannya, Agus juga terkadang menawarkan diri sebagai juru parkir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com