Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Agus Lebih Dari 45 Tahun Jadi Petugas Satkamling, Ikhlas Bekerja Meski Gaji Seadanya

Kompas.com - 21/09/2023, 20:47 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak tahun 1978, Agus Sulaiman (62) mengabdikan dirinya sebagai seorang petugas keamanan, secara spesifik, satuan keamanan lingkungan (satkamling).

Meski penghasilannya tak seberapa, Agus merasa bangga bisa membantu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan di sekitarnya.

Dia senang bisa ikut berkontribusi sebagai warga Negara Indonesia (WNI).

“Bahwasanya saya sebagai WNI sadar akan segi keamanan, terutama keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” ujar Agus saat diwawancarai Kompas.com di Poskamling RW 06 Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).

“Itu saya sadar diri, kenapa saya mempunyai anggota badan kalau tidak dipergunakan sebagai sistem keamanan? Toh, saya tidak ada pekerjaan yang lain. Hanya untuk keamanan,” sambung dia.

Baca juga: Tak Hanya Pemakai Tembakau Sintetis, Pemuda di Jaksel Juga Kurir Narkoba

Agus menyatakan, dirinya adalah pribadi yang betul-betul sadar akan pentingnya kamtibmas.

Bahkan, dia sudah beberapa kali mendapatkan piagam penghargaan atas jasanya.

“Baik itu dari gubernur, walikota, maupun lurah sendiri. Sejak 1982,” celetuk dia.

Pasrah meski gaji tak sepadan

Menurut Agus, gajinya tak sepadan dengan jerih payahnya. Dalam sebulan, dia hanya mendapatkan upah sekitar Rp 1.395.000.

Jumlah itu jauh dari upah minimum regional Jakarta yang saat ini di angka Rp 4,9 juta.

Namun, pria tiga anak itu tak kecil hati.

Sebab, dia tahu Ketua RW setempat telah mengupayakan yang terbaik bagi para petugas keamanan.

“Memang ya, gimana. Sudah rezeki saya di sini di keamanan,” kata Agus sambil tersenyum tipis.

Baca juga: Perumda Pasar Jaya Ajari Pedagang Tanah Abang Jualan Lewat Live Streaming

Dua anak Agus sudah menikah, sementara yang satu masih duduk di kelas 5 SD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Megapolitan
Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Megapolitan
'Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih'

"Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih"

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

Megapolitan
Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com