JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) AT (30) dan WR (21) di Gambir mengaku pergi ke rumah sakit (RS) seorang diri usai menjadi korban penusukan pria berinisial MS.
Keduanya tak ditolong oleh warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) meski darah telah mengucur ke atas tanah.
Adapun, MS merupakan adik ipar AT.
"Kami ke RS berdua saja. Tidak ada warga yang mau bantu kami," kata AT saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/9/2023).
AT menduga warga sekitar lebih berpihak pada pelaku.
Pasalnya, saat ia dan istrinya pergi meninggalkan lokasi, terdengar sayup-sayup perkataan yang seolah-olah mengusir.
Baca juga: Penusuk Pasutri di Gambir Disebut Tukang Kecrek yang Kerap Mangkal di Pelintasan Roxy Mas
"Mungkin karena dia orang situ, jadi dia dibela. Bahkan ada warga yang bilang gini, 'Udah lu cabut, jangan bikin rusuh di sini'. Apa enak dengar omongan kayak gitu," tutur dia.
Sudah tak ada yang membantu, AT menyebut istrinya sempat ditolak di salah satu RS.
Ia tak mengetahui secara pasti apa alasannya. Akhirnya ia mengendarai roda duanya bersama sang istri untuk pergi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Akhirnya istri saya dirawat di RSCM. Sudah dilakukan operasi juga beberapa waktu lalu karena lukanya di kelopak mata," imbuh dia.
Sebagai informasi, insiden penusukan bermula saat AT dan WR hendak menagih utang sebesar Rp 300.000 kepada pelaku.
Keduanya meminta hak atas uang itu untuk dibelikan susu dan popok.
Baca juga: Nelangsa Nenek Sarmini, Rumahnya Diduga Dibakar Sang Anak Usai Tanyakan Surat Tanah
"Jadi awalnya itu saya nyamperin dia (pelaku) di rumahnya buat nagih utang Rp 300.000. Saya nagih utang karena mau beli susu dan popok untuk anak," ucap dia.
Namun, pelaku tiba-tiba berbicara kasar kepada istrinya yang juga merupakan adik kandung AT, I.
Mendengar itu, ia kemudian naik pitam. Ia merasa adiknya telah direndahkan oleh pelaku.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.