Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Apes Pesepeda Meninggal Usai Tersenggol Motor Lawan Arah di Marunda

Kompas.com - 25/09/2023, 16:14 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda berinisial SW (53) tewas usai terserempet pengendara sepeda motor berinisial MS (26).

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Akses Marunda, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (24/9/2023).

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto menjelaskan, kejadian bermula saat MS melaju dari arah timur ke barat dengan sepeda motornya di Jalan Akses Marunda.

"MS melaju dari arah timur ke barat dengan melawan arus," ungkap Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto saat dikonfirmasi, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Pengendara Sepeda di Jalan Marunda Tewas Ditabrak Motor yang Lawan Arus

Kronologi kecelakaan

Saat di depan pergudangan Lotte DC Marunda, kecelakaan di antara mereka terjadi. MS menyerempet SW yang tengah mengayuh sepedanya.

"Karena sepeda motornya ada muatan keranjang besi sehingga menyerempet sepeda yang dikendarai SW," kata Edy.

"Korban melaju lurus dari arah ke timur di bahu jalan sisi kiri," lanjutnya.

Akibat dari kecelakaan tersebut, SW mengalami luka di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Seorang pengendara sepeda berinisial SW (53) meninggal setelah ditabrak pengendara motor inisial MS (26) yang melawan arah di Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Minggu (24/92023).
Foto: Tangkapan layar Seorang pengendara sepeda berinisial SW (53) meninggal setelah ditabrak pengendara motor inisial MS (26) yang melawan arah di Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Minggu (24/92023).

"Sepeda motor alami kerusakan di bagian samping kiri, baret dan setang atau handle rem kiri baret. Sepeda dayung rusak di pedal kanan dan setang baret," tutur Edy.

Selanjutnya, SW dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Adapun MS ditahan oleh Unit Laka Lantas Polres Jakarta Utara. Polisi juga telah menahan barang bukti 1 unit Honda Supra R 3913 ZA.

Sadarkan masyarakat

Di jalanan Ibu Kota Jakarta, aksi pengendara sepeda motor yang melawan arah merupakan pemandangan sehari-hari.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Pengendara Sepeda akibat Motor Lawan Arus di Jalan Akses Marunda

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum merasa miris karena pengguna jalanan di ibu kota tidak punya keseganan saat melawan hukum.

"Memprihatikan karena mereka yang melanggar dengan cara melawan arus sudah dianggap biasa dan tanpa memerhatikan aspek keselamatan," kata Budiyanto.

Secara psikologis, motif para pengendara sepeda motor melawan arah adalah keinginan cepat sampai di tujuan tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin akan terjadi.

"Kondisi ini mendesak dan perlu dingatkan karena fenomena pelanggaran melawan arus terjadi di jalan-jalan tertentu di semua wilayah DKI Jakarta," ujar Budiyanto.

Baca juga: Sedang Melaut, Nelayan Kaget Temukan Sapi Hidup di Tengah Perairan Kali Baru Jakut

"Harus ada upaya-upaya mitigasi yang maksimal pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidangnya secara proporsional," lanjutnya.

Budiyanto mengatakan, kecelakaan di Marunda jangan dianggap sebagai kejadian rutin dan biasa, namun harus menjadi momentum untuk membuat langkah dan program yang menyentuh dan komprenhensif.

"(Harus jadi momentum) menyadarkan kepada masyarakat pengguna jalan bahwa pelanggaran melawan arah sangat berisiko dan berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas," katanya.

(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Gilang Satria, Azwar Ferdian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com