Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bocornya Pipa PDAM di Bekasi yang Bikin Suplai Air Warga Terganggu

Kompas.com - 29/09/2023, 11:22 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan penyebab bocornya pipa air PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Pipa air PDAM milik Perumda Tirta Bhagasasi itu merupakan proyek SPAM Jatiluhur 1. Kubangan air meluap ke jalan dan akhirnya dimanfaatkan warga yang kebanyakan merupakan pelanggan.

"Ada proyek SPAM Jatiluhur 1 dari pemerintah pusat yang memasang pipa sepanjang jalan Tarumajaya dengan cara dibor dan tidak digali. Pada saat pengeboran itu ada mata bor yang menyentuh mengenai pipa," kata Dani dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis

Dani menjelaskan, bocornya pipa tersebut menyebabkan suplai air bersih ke pengguna Perumda Tirta Bhagasasi terganggu selama dua pekan.

Akan tetapi, Dani menyebut, permasalahan itu kini sudah ditangani oleh Pemkab Bekasi setelah ia mengecek aliran air salah satu rumah warga di Tarumajaya.

"Saya cek dari rumah ke rumah persis air sudah mengalir. Mudah-mudahan bisa seterusnya lancar," ujar Dani.

Sebelumnya diberitakan, warga Tarumajaya berbondong-bondong terpaksa mengambil air dari kubangan kebocoran pipa air PAM.

Hal itu dilakukan warga karena suplai air bersih di rumah mereka sudah krisis. Dua minggu warga tidak mendapatkan air meski masih membayar tagihan.

Baca juga: Sengsaranya Warga Bekasi akibat Krisis Air, Bolak-balik Ambil Air dari Kubangan Pipa Bocor untuk Kebutuhan Sehari-hari

Warga mengambil air dengan menggunakan gayung atau ember, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jeriken atau galon.

"Saya pakai air PAM juga, sudah hampir dua minggu (air di rumah tidak keluar). Keluar cuma kayak netes-netes saja. Ya sudah mendingan cari air ke mana saja, yang penting dapat air," ujar Sindy (23) warga Tarumajaya saat ditemui di lokasi, Rabu.

Meski air yang keluar tak jernih, Sindy tetap mengambilnya. Air itu akan digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.

"Ya terpaksa, (ngambil) air buat mandi dan cuci. Ngambil pakai galon saya bawa motor, mondar-mandir ada kali 15 kali," ucap dia.

Sama dengan Sindy, warga lainnya, Ujang (52) mengambil air dalam lubang galian PDAM memakai beberapa galon.

"Ya dulunya pernah mati juga sehari dua hari hidup lagi, ini paling lama ini. Ini air buat masak," ujar Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com