BEKASI, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan penyebab bocornya pipa air PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Pipa air PDAM milik Perumda Tirta Bhagasasi itu merupakan proyek SPAM Jatiluhur 1. Kubangan air meluap ke jalan dan akhirnya dimanfaatkan warga yang kebanyakan merupakan pelanggan.
"Ada proyek SPAM Jatiluhur 1 dari pemerintah pusat yang memasang pipa sepanjang jalan Tarumajaya dengan cara dibor dan tidak digali. Pada saat pengeboran itu ada mata bor yang menyentuh mengenai pipa," kata Dani dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis
Dani menjelaskan, bocornya pipa tersebut menyebabkan suplai air bersih ke pengguna Perumda Tirta Bhagasasi terganggu selama dua pekan.
Akan tetapi, Dani menyebut, permasalahan itu kini sudah ditangani oleh Pemkab Bekasi setelah ia mengecek aliran air salah satu rumah warga di Tarumajaya.
"Saya cek dari rumah ke rumah persis air sudah mengalir. Mudah-mudahan bisa seterusnya lancar," ujar Dani.
Sebelumnya diberitakan, warga Tarumajaya berbondong-bondong terpaksa mengambil air dari kubangan kebocoran pipa air PAM.
Hal itu dilakukan warga karena suplai air bersih di rumah mereka sudah krisis. Dua minggu warga tidak mendapatkan air meski masih membayar tagihan.
Warga mengambil air dengan menggunakan gayung atau ember, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jeriken atau galon.
"Saya pakai air PAM juga, sudah hampir dua minggu (air di rumah tidak keluar). Keluar cuma kayak netes-netes saja. Ya sudah mendingan cari air ke mana saja, yang penting dapat air," ujar Sindy (23) warga Tarumajaya saat ditemui di lokasi, Rabu.
Meski air yang keluar tak jernih, Sindy tetap mengambilnya. Air itu akan digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian.
"Ya terpaksa, (ngambil) air buat mandi dan cuci. Ngambil pakai galon saya bawa motor, mondar-mandir ada kali 15 kali," ucap dia.
Sama dengan Sindy, warga lainnya, Ujang (52) mengambil air dalam lubang galian PDAM memakai beberapa galon.
"Ya dulunya pernah mati juga sehari dua hari hidup lagi, ini paling lama ini. Ini air buat masak," ujar Ujang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.