TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan mengatakan, krisis air bersih akibat kemarau panjang menyebar hingga 20 titik permukiman warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang Selatan, M Faridzal Gumay mengatakan, awalnya krisis air bersih itu hanya melanda permukiman warga di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu.
Sejak 14 September 2023 hingga 29 September 2023, krisis air bersih itu meluas sampai Kelurahan Muncul, Kelurahan Setu dan Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren.
Baca juga: Krisis Air di Jakarta, Kondisi Kanal Banjir Barat Penuh tapi Kadar Garam Tinggi
"Iya (krisis air bersih meluas), sudah mencapai 20 titik di dua kecamatan dan empat kelurahan. Dari 1.463 kepala keluarga (KK), ada penambahan KK sebanyak 163 KK," kata Gumay dikonfirmasi, Jumat.
Meski begitu, Gumay mengatakan, pihaknya berupaya mendistribusikan air bersih ke sejumlah masyarakat yang terdampak.
"Distribusi air bersih yang didistribusikan bisa mencapai 25.000 liter ke atas untuk kebutuhan masyarakat di daerah terdampak," ucap dia.
Ia mengimbau masyarakat, jika kekurangan air bersih, segara melaporkan ke BPBD Tangerang Selatan.
"Kalau masyarakat merasa belum cukup, kami akan mengambil kembali. Tapi, apabila masyarakat telah merasa cukup maka kami tarik semua tangki air yang ada," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.