Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Kasus Suami Bunuh Istri di Cikarang, Dipicu Kesal karena Pelaku Tak Diberi Uang

Kompas.com - 03/10/2023, 07:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pembunuhan istri berinisial NN (34) oleh suaminya, UK, di Kabupaten Bekasi pada Senin (25/9/2023), menggemparkan warga setempat.

Sejumlah fakta kini terungkap dari peristiwa yang terjadi di Rawabangkong, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur itu.

Berikut Kompas.com rangkum sederet fakta tentang kasus pembunuhan istri oleh suami di Cikarang, Selasa (3/10/2023).

1. Ditemukan oleh sang ibunda

Dasem adalah orang yang menemukan tubuh NN dalam keadaan telentang di atas kasur.

Sebab, NN, UK, dan anak mereka BS (9) tinggal di rumahnya. Mereka juga tidur di sati ruangan yang sama.

Dasem terbangun sekitar pukul 05.00 WIB untuk memasak. Saat terjaga, ia hendak membangunkan NN untuk menyiapkan seragam dan ongkos sekolah BS.

"Kejadiannya Senin (25/9/2023) pagi. Sekitar jam 05.00 WIB, saya bangun dan masak. Pas saya mau bangunin NN, ternyata sudah enggak ada," ungkap dia kepada Kompas.com, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

2. Bibir bagian bawah menghilang

Ketika menemukan NN, Dasem dibuat histeris. Ia tidak berhenti menangis dan berteriak.

Sebab, kondisi NN memprihatinkan. Bibir bagian bawahnya sudah tidak ada, sehingga gigi dan gusi bagian bawah NN terlihat.

3. Pelaku sempat kabur

Saat Dasem terbangun, di rumahnya hanya ada NN dan BS saja. Mulanya, ia mengira UK sedang bekerja saat menemukan tubuh NN.

Sebab, setiap harinya UK memulung mulai pukul 04.30-07.00 WIB. Terkadang, ia baru pulang pukul 08.00 WIB.

Akan tetapi, hari demi hari berlalu. UK tidak kunjung pulang. Batang hidungnya menghilang sampai Rabu (27/9/2023) siang.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

4. Pulang dengan sendirinya

Pada Rabu siang, kondisi rumah Dasem sedang ramai saudara dan tetangga yang datang melayat. Ucapan belasungkawa juga dituturkan oleh orang-orang kepada Dasem.

Namun, mereka dikejutkan oleh kehadiran UK yang pulang membawa tentengan berupa beras, tiga ikat petai, keripik singkong, dan ikan asin.

UK mengatakan, ia menghilang sejak Senin karena pulang ke rumah orangtuanya di Sumedang, Jawa Barat.

Ia mengaku sekadar ingin bertemu dengan mereka.

5. Mengakui perbuatannya

UK mengakui telah membunuh NN, meski awalnya berpura-pura tidak tahu.

Saat pulang, UK menanyakan apa yang sedang terjadi karena rumahnya penuh dengan tetangga dan sanak saudara.

"Pura-pura nanya NN ke mana. Pura-pura enggak tahu kejadiannya biar enggak dicurigai, padahal mah orang-orang sini sudah pada curiga sejak dia hilang dari sini," ungkap Dasem.

"Saya bilang, 'Perbuatan elu!'. Saya ngomong begini sambil nangis. Saya seterusnya nangis terus, enggak bisa ngomong apa-apa," sambung dia.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Cikarang, Ibunda: Korban Tak Pernah Bertengkar dengan Pelaku

Setelah itu, para pengurus RT dan RW pun dipanggil ke rumah Dasem.

Mereka mendesak UK menceritakan kejadian yang sebenarnya. Setelah beberapa saat, UK pun mengakui perbuatannya dan tak mengelak.

"Dia langsung ngaku sendiri tanpa ngelak. Bilang, 'Memang saya yang sayat bibir NN'," kata dia.

6. Disayat pakai cutter berkarat

Selain mengakui perbuatannya, UK juga mengungkapkan bahwa ia menyayat bibir bawah NN menggunakan cutter yang sudah berkarat.

UK juga memberi tahu bahwa ia telah membuang bibir bawah NN ke belakang rumah.

Namun, tidak ditemukan saat dicari. Dia pun menduga bagian tubuh tersebut dimakan hewan.

"Setelah ngaku, dia nunjukin cutter-nya. Ditaruh di atas pintu," ungkap Dasem.

Baca juga: Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Padahal, sebelumnya banyak orang yang menyisir rumah Dasem untuk mencari senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan untuk menyayat bibir NN.

Namun, hasilnya nihil. Mereka pun sempat putus asa karena mengira pelaku telah membuang senjata tajam itu ke tempat lain.

Akan tetapi, UK mengakui perbuatannya, dan memberi tahu lokasi ia menyembunyikan cutter tersebut.

"Tahunya (cutter) ditaruh di atas pintu, dan ketemu. Dia juga yang ambil cutter-nya, orang-orang pada takut ambil dari atas pintu, takut kena sidik jari dan ikut bermasalah," jelas Dasem.

7. Kesal tak diberi uang

Dasem sempat menanyakan motif UK tega membunuh istrinya sendiri. UK mengatakan kepada Dasem, bahwa menaruh rasa kesal terhadap NN.

Lantaran, seluruh penghasilan UK dipegang sang istri. Selama ini, NN yang mengatur pengeluaran keluarga mereka agar tidak boros.

"Setelah ngaku, ditanya sebabnya apa kok sampai tega kayak begitu, katanya karena minta uang enggak dikasih. Dia kesal," jelas Dasem.

"Dia ngaku minta uang untuk ke rumah orangtuanya, butuh ongkos, cuma enggak tahu alasannya ini benar atau enggak," ucap Dasem.

8. Anak ketahui pembunuhan ibunya

BS mengetahui bahwa sang ibunda tewas di tangan ayahnya. Namun, Dasem mengatakan bahwa cucunya tidak menampilkan ekspresi apa pun.

"Mungkin bingung harus (bersikap) kayak gimana karena belum mengerti," ungkap dia.

Dasem tidak mengingat pasti waktunya. Namun, ada momen ketika BS menanyakan apakah NN telah tiada akibat ayahnya.

"Dia tahu ibunya dibunuh sama ayahnya, cuma karena masih kecil jadi enggak kelihatan marah atau sedih. Mungkin bingung," jelas Dasem.

Baca juga: Teganya Suami di Cikarang, Bunuh Sang Istri gara-gara Kesal Tak Diberi Uang

Saat ini, BS masih beraktivitas seperti biasa. Ia tetap bersekolah dan bermain dengan teman-temannya.

Meski begitu, anak semata wayang NN sampai saat ini tidak menanyakan keberadaan dan kabar UK.

9. Tak pernah bertengkar

Dasem mengaku tidak pernah melihat dan mendengar anaknya bertengkar dengan sang suami.

"Sehari-hari sama suaminya baik-baik saja. Ngopi berdua, ngapa-ngapain berdua. Saya juga enggak tahu salah NN apa (kepada UK) karena mereka enggak pernah berantem," ungkap dia.

Sejauh yang ia ketahui, NN dan UK tidak pernah bertengkar.

Jika bertengkar pun seharusnya Dasem mendengar dan mengetahuinya, mengingat mereka semua tinggal seatap.

Meski demikian, ia tidak menampik ada kemungkinan NN dan UK memiliki konflik yang ia tidak ketahui.

"Saya enggak tahu apakah mereka sebenarnya ada konflik atau enggak. Kalau berantem (di rumah) memang enggak pernah karena kalau ada berantem, kedengeran sama saya," kata Dasem.

10. Telah ditangkap dan dipenjara

Usai mengakui perbuatannya di depan Dasem, sanak saudara, para tetangga, serta pengurus RT dan RW, UK pun langsung digiring ke kantor polisi.

Di sana, ia mengakui perbuatannya dan kini mendekam di penjara.

Dasem merasa lega karena UK mengakui perbuatannya dan sudah ditangkap polisi.

Ia pun mulai tenang lantaran sudah tahu pelaku, motif, dan bagaimana sang anak meninggal dunia.

"Cuma belum tahu berapa lama dia dipenjara, yang penting sekarang kami sudah merasa bebas," ungkap dia.

"Perasaan sedih mah ada, anak perempuan yang saya besarkan digituin sama suaminya. Mungkin rasa sedihnya enggak bakal pernah hilang, bakal masih ada perasaan nyelekit di hati," ujar Dasem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com