Menurut Reza, bisa saja itu sebuah pertukaran pesan atau komunikasi antar sesama gamers yang memang berada dalam sebuah permainan yang mengandung muatan bunuh diri.
Baca juga: Kejanggalan-kejanggalan Kematian Anak Pamen TNI AU yang Terbakar di Lanud Halim
"Kalimat itu sepatutnya tidak dianggap ada dalam ruang vakum, tapi harus dikaitkan dengan konteks game Roblox itu sendiri," ujar Reza.
Terlebih, ucap Reza, Roblox sudah memberikan pernyataan atau disclaimer bahwa ketika menangkap pesan yang berkaitan dengan bunuh diri atau sejenisnya, mereka akan menghubungi otoritas penegakan hukum.
"Itu patut didalami juga apakah benar Roblox konsekuen dengan janjinya atau disclaimer-nya, termasuk dengan pemberian layanan bantuan pada gamer yang sudah terindikasi punya pemikiran untuk mengakhiri hidup mereka," kata Reza.
Hal senada juga diucapkan Reza soal penemuan tulisan tangan yang diduga milik CHR dalam dua lembar kertas oleh kepolisian. Menurut Reza, patut dipastikan apakah CHR penyandang disabilitas atau bukan.
Pasalnya, tulisan tangan untuk seorang remaja berusia 16 tahun itu tak lazim. Tulisan tangan CHR pada kertas dengan menggunakan pensil itu nyaris tak terbaca. Terdapat pula gambar menyerupai orang dengan coretan sederhana dalam kertas tersebut.
"Teksnya suram, tapi gambarnya tersenyum," ucap Reza.
Jika korban diduga menyandang disabiltas, terlebih menyangkut kemampuan berpikirnya, Reza berujar, maka polisi harus menafsirkan lebih dalam lagi soal pesan tersebut.
"Maka seberapa jauh kita bisa menafsirkan isi tulisan almarhum adalah benar-benar merefleksikan suasana batin atau pun isi hati almarhum?" kata Reza.
Dengan demikian, Reza mengatakan polisi juga harus mendalami adanya dugaan pembunuhan meskipun gerak-gerik CHR yang terekam di empat dari 18 kamera CCTV hanya berjalan sendirian.
Tidak ada orang lain yang terekam bersama CHR saat masuk ke pos itu. Remaja itu terlihat membawa sebuah tas ransel di punggungnya.
Penyidik menduga kuat tas itu digunakan untuk menyimpan sejumlah barang yang ditemukan di sekitar jasad CHR, yakni sebilah pisau, pakaian, dan map. Tak lama, jasad CHR ditemukan di TKP.
Di sisi lain, pihak TNI AU menyebut, tak sembarang orang bisa masuk ke pos tersebut. Ketika ditemukan, tubuh anak Pamen TNI AU itu dalam keadaan luka bakar 91 persen.
Selain luka bakar, penyidik menemukan sejumlah luka di tubuh CHR. Diduga, luka itu akibat penganiayaan. Namun, pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apakah luka itu diakibatkan oleh orang lain atau korban sendiri.
(Tim redaksi : Joy Andre, Jessi Carina, Nabilla Ramadhian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.