Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Jotos di Depan Halte BKN Cawang Bermula dari Pengunjung Kafe Mabuk di Luar Kontrol

Kompas.com - 04/10/2023, 20:07 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga berinisial A, yang tinggal di sekitar wilayah Halte Badan Kepegawaian Negara (BKN), Cawang, Jakarta Timur, menceritakan kronologi aksi adu jotos yang terjadi di pada Senin (2/10/2023) dini hari.

Adu jotos, kata A, diduga bermula ketika pengunjung di salah satu kafe sedang berkaraoke tiba-tiba berkelahi dengan seseorang lainnya.

Perkelahian yang awalnya berlangsung di dalam kafe itu, kemudian berlanjut ke depan Halte BKN.

"Dari belakang sudah chaos (ricuh), siapa lawan siapa, kami enggak tahu," kata A saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Viral Video Adu Jotos di Depan Halte BKN Cawang, Warga: Perkelahian Bermula di Kafe

A mengatakan, pengujung yang berbuat rusuh itu diketahui dalam kondisi mabuk ketika datang ke lokasi.

Informasi itu ia dapat, karena semua warung di sekitar lokasi kejadian tidak menjual miras.

"Pengunjung enggak dikontrol, yang bawa minuman dari luar enggak dikontrol. Di sini kan enggak jual minuman. Enggak ada yang jual miras di sini. Jadi, bawa minum dari luar, atau minum di luar," kata A.

Tak lama setelah kejadian tersebut, kata A melanjutkan, ada banyak aparat yang datang ke lokasi.

Kendati demikian, A tidak mengetahui apakah mereka yang terlibat adu jotos merupakan sesama oknum aparat atau bukan.

Baca juga: Diduga Hendak Lerai Perkelahian, Anggota TNI Justru Jadi Korban Pemukulan oleh Warga

"Kami enggak tahu itu aparat atau bukan, yang jelas itu pengunjung. Polisi juga besoknya langsung ke sini (tkp), bawa CCTV dari warung di belakang," ujar A.

Sementara itu, video yang memperlihatkan aksi adu jotos yang terjadi di depan Halte BKN itu kini telah beredar luas di media sosial.

Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dalam akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, mengunggah video rekaman peristiwa adu jotos itu dengan narasi bahwa ada perkelahian antara warga dengan oknum aparat.

"Infonya kejadian di BKN Cawang ada oknum gebukin orang-orang, apa benar demikian," ucap Sahroni tersebut dalam video unggahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com