Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Berlakukan Tarif Normal, Penumpang: Sepadan dengan Layanan dan Fasilitas

Kompas.com - 04/10/2023, 20:25 WIB
Sassi Zahrani Denaya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek telah memberlakukan tarif normal per 1 Oktober 2023. Tarif promo yang sebelumnya Rp 5.000 untuk semua rute, kini tidak berlaku lagi.

Melalui Instagram @lrt_jabodebek, diketahui bahwa besaran tarif normal LRT mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 20.000.

Salah satu pengguna LRT, H (50), mengaku tidak masalah dengan tarif LRT yang baru. Sebab LRT memberi kemudahan serta rasa nyaman kepada penggunanya.

“Ya gapapa, ini untuk kemudahan masyarakat toh. Kan enak, nyaman, bersih, seperti di Jepang,” katanya saat diwawancarai di Stasiun LRT Dukuh Atas, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Ada Gangguan Kereta di LRT Antara Stasiun Cawang dan TMII, Perjalanan Sempat Terlambat

Dari pengalamannya, ia mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas LRT sudah baik dan itu harus dijaga.

“Tadi saya turun (kereta), terus ada mbaknya (petugas) keluar dari loket datengin saya, terus saya dibantu. Itu pelayanan yang diperlukan supaya orang tertarik untuk naik lagi," kata dia.

"Berapa pun nilai nominalnya kalau pelayanan atau servisnya baik, orang-orang bakal seneng. Pokoknya harus dijaga (pelayanannya)," imbuhnya.

Pengguna LRT lainnya, Uca (22), mengatakan hal senada, dia pun tidak masalah dengan tarif normal LRT. Uca menyebut tarif normal cukup sepadan dengan pelayanan serta fasilitas yang didapat selama menggunakan moda transportasi LRT.

“Lihat dari kemajuannya sih enggak apa-apa ya, enggak masalah. Worth it juga dari segi pelayanan dan fasilitas yang bagus dan nyaman,” ungkapnya.

Sebagai informasi, adapun tarif normal berlaku mulai 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com