Suara itu disinyalir berasal dari material-material yang dilahap api kebakaran.
Selain suara ledakan, suara tangis juga terdengar samar di beberapa titik.
Sejumlah warga yang didominasi oleh kaum hawa tak bisa menahan tangisannya karena menjadi korban kebakaran.
Beberapa dari mereka bahkan berpelukan untuk saling menguatkan.
Di lain sisi, situasi terasa cukup mencekam saat matahari terbenam. Sebab, listrik di sekitar lokasi dipadamkan agar tak memperparah keadaan.
Baca juga: Cegah Api Menjalar, Warga jalan Jatayu Kebayoran Lama Estafet Angkut Ember Berisi Air
Namun, akibat hal itu, sejumlah warga menemui kesulitan untuk mengevakuasi barang-barang pribadinya.
Beberapa dari mereka bahkan harus berteriak supaya warga yang hanya menonton tak menghalangi jalan mereka.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Triyanto mengatakan, kebakaran yang terjadi diduga disebabkan pembakaran sampah.
"Ada orang menabun atau bakar sampah yang diduga menjadi penyebab (kebakaran)," ungkap Triyanto dalam keterangan resmi, Kamis (5/10/2023).
Triyanto menyebutkan, ada sekitar 100 keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran. Total ada sekitar 124 hunian semipermanen yang terbakar.
Baca juga: Kebakaran Permukiman di Kebayoran Lama Diduga akibat Pembakaran Sampah
"Kalau ditotal jumlah jiwa yang terdampak kurang lebih 200 orang," tutur dia.
Triyanto mengungkapkan, petugas membutuhkan waktu hingga enam jam untuk memadamkan api.
Luasnya area serta material bangunan yang mudah terbakar membuat para petugas membutuhkan waktu berjam-jam untuk melokalisasi si jago merah.
"Luas area yang terbakar kurang lebih sekitar 3.805 meter persegi. Kami mengerahkan 40 unit mobil dengan jumlah personel sebanyak 175 orang," ujar Trianto.
"Setelah berjibaku sejak pukul 17.17 WIB, api kami nyatakan padam pukul 23.55 WIB," sambung dia.
(Tim Redaksi: Dzaky Nurcahyo, Jessi Carina, Irfan Maullana, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.