Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Mulyadi Bergulat Selamatkan Mobil Pikap yang Terjun ke Kali di Sukmajaya...

Kompas.com - 06/10/2023, 21:30 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satu setengah jam sudah Mulyadi (52) bergulat, mengerahkan tenaga dan upaya demi mengangkut mobil pikap yang "terbaring" di dasar kali sedalam empat meter dari permukaan Jalan Raya KSU, Sukmajaya, Depok.

Di usianya yang tak lagi muda, Kepala Regu Pos Merdeka Damkar Depok itu tampak lihai mengaitkan rentengan rantai guna mempermudah proses evakuasi mobil.

Sedangkan rekan seprofesinya terlihat sibuk memecah pagar beton pembatas jalan untuk membuka akses mengangkut mobil.

"1.. 2.. 3..," demikian salah satu petugas damkar berbaju biru memberi komando di lokasi.

Baca juga: Mobil Pikap Berisi Barang Elektronik Tercebur ke Kali di Depok, Kulkas dan Kipas Ikut Jatuh

Brak! Mobil yang tadinya "terbaring" pun berhasil kembali ke posisi semula.

Kini "tinggal" mengangkat mobil nahas itu dari dasar kali ke permukaan jalan saja. Tapi rupanya menaikkan mobil tampak lebih sulit dibanding mengembalikan posisinya.

Mulyadi kembali berjibaku, ada 15 menit dia memutar otak sembari mengaitkan rantai-rantai besi ke beberapa bagian mobil.

Kemudian kembali terdengar komando pada petugas mobil derek untuk menarik pikap.

Bum! Dentuman keras kembali terdengar. Dalam sekali tarikan mobil pikap pun berhasil naik ke permukaan jalan.

Baca juga: Kronologi Mobil Pikap Barang Elektronik Tercebur ke Kali di Depok, Hilang Kendali di Jalan Turunan

"Hiyee, alhamdulillah," terdengar lagi pekik warga yang menonton. Mereka turut bergembira menyaksikan perjuangan ini.

Usai melaksanakan tugasnya, Mulyadi pun menepi sejenak untuk meneguk air dingin dalam kemasan botol. Tunai sudah tugas kali ini.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Mulyadi mengaku tidak menghadapi kesulitan berarti. Namun, kata dia, posisi mobil yang ada di kali dengan kedalaman empat meter lah yang menjadi tantangan.

"Dari tim kami tidak menemukan kesulitan, teman-teman dari Polri dan Dishub juga di TKP. Tidak ada kendala. Yang menjadi PR, mobil di dasar kali yang kedalamannya cukup lumayan ya empat meter dan tingkat kesulitannya pun demikian," kata Mulyadi saat diwawancarai, Jumat siang.

Baca juga: Mobil Pikap Terjun ke Kali di Sukmajaya Depok, Sopir dan Penumpangnya Selamat

Adapun peristiwa ini bermula saat sebuah mobil pikap bermuatan barang-barang elektronik melewati turunan di Jalan Raya KSU dengan kecepatan 50-60 kilometer per jam.

Pada waktu itu, mobil akan menghantarkan pesanan satu unit magic com ke sebuah rumah makan yang ada di area Grand Depok City.

Namun ketika berkendara di jalanan yang menurun, sopir hilang kendali, sehingga mobil yang seharusnya belok mengikuti alur jalan malah melaju lurus.

Mobil pun menabrak beton pembatas jalan dan terjun bebas hingga nyemplung ke kali yang dangkal dengan kedalaman sekotar empat meter dari permukaan jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com