JAKARTA, KOMPAS.com - Greenpeace Indonesia meminta aparat kepolisian untuk segera membebaskan para aktivis atau relawan yang melakukan aksi damai di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023) pagi.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, menyebut belasan relawan yang terjun dalam aksi tersebut dilindungi oleh Undang-Undang.
"Aksi mereka dilindungi Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), khususnya pasal 66. Disana tertulis, 'Setiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata'," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Gurita Raksasa di Bundaran HI Milik Greenpeace Indonesia, Cengkeram Tiga Figur Mirip Bacapres
Oleh karena itu, Iqbal meminta jajaran Polsek Metro Menteng melepaskan 11 relawan dan kru kendaraan yang membawa alat peraga berupa gurita raksasa.
Terlebih, semua pihak yang terlibat melakukan aksi itu secara damai.
“Kami meminta kepolisian membebaskan para aktivis dan kru kendaraan yang masih ditahan. Aksi Greenpeace di Bundaran HI tadi pagi merupakan aksi damai tanpa kekerasan. Para aktivis juga sudah membubarkan diri dengan tertib ketika petugas keamanan memerintahkan untuk menyudahi aksi,” tutur dia.
Baca juga: Buntut Gurita Oligarki, 11 Relawan Greenpeace Belum Dibebaskan Polsek Menteng
Lebih lanjut, Iqbal mengungkapkan seluruh aktivis dan kru kendaraan saat ini telah didampingi oleh tim kuasa hukum.
Mereka didampingi kuasa hukum dari sejumlah organisasi masyarakat sipil seperti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, LBH Pers, dan IM57+ Institute yang tergabung dalam Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD).
"Hingga saat ini, para aktivis masih menjalani proses pemeriksaan yang berlarut," imbuh Iqbal.
Diberitakan sebelumnya, Greenpeace Indonesia menggelar aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Jumat pagi.
Baca juga: Polisi Didesak Bebaskan Aktivis Greenpeace yang Taruh Gurita Raksasa di Kolam Bundaran HI
Dalam aksinya, belasan relawan Greenpeace membawa alat peraga berupa 'gurita raksasa' yang ditaruh di area kolam Bundaran HI.
Gurita raksasa itu digambarkan tengah mencengkram tiga manekin yang menyerupai tiga figur politikus yang hendak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Iqbal Damanik, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia mengatakan, aksi itu merupakan seruan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mewaspadai oligarki yang menyelinap di belakang para kandidat.
“Kami juga mendesak para capres-cawapres memiliki komitmen yang serius dan konkret untuk berpihak kepada rakyat dan melepaskan diri dari agenda-agenda oligarki," kata Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Kala Mulyadi Bergulat Selamatkan Mobil Pikap yang Terjun ke Kali di Sukmajaya...
"Tunjukkan komitmen itu dalam dokumen visi-misi yang diserahkan ke KPU. Rakyat sudah merasakan dampak buruk dari menguatnya kekuatan ekonomi-politik oligarki di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seperti terancamnya demokrasi dan perlindungan lingkungan hidup, serta perampasan ruang hidup masyarakat adat dan kelompok rentan lainnya,” sambung dia.
Namun, aksi damai yang dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB itu tak berlangsung lama.
Sebab, para relawan Greenpeace yang menggelar aksi di Bundaran HI dibubarkan oleh beberapa petugas keamanan.
"Kami diminta untuk mengakhiri aksi yang dilakukan sekitar pukul 06.15 WIB. Relawan Greenpeace kemudian dibawa ke Polsek Menteng," ungkap Senior Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia, Asep Komarudin, saat dikonfirmasi.
Asep menyebut para relawan yang turun ke jalan bersikap kooperatif terhadap para aparat.
Ia mengeklaim para relawan langsung beranjak keluar dari area kolam sambil membawa gurita raksasa.
"Kami kooperatif, langsung keluar dari kolam. Mobil towing pengangkut gurita dan gurita 'Monster Oligarki' pun ikut dibawa ke Polsek," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.