Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap Kali Sunter di Cipinang Ambles, Jalan di Permukiman Warga Jadi Menurun

Kompas.com - 09/10/2023, 18:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 10 Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Untung Mulyadi menuturkan, amblesnya turap Kali Sunter di wilayahnya menyebabkan jalan setapak di permukiman bantaran kali menurun.

"Jalanan menurun karena bagian bawahnya selalu tergerus air, jadinya (fondasi) bawahnya kosong sehingga jalanannya menurun," tutur dia di lokasi, Senin (9/10/2023).

Adapun turap Kali Sunter yang ambles berlokasi di wilayah RW 10 Cipinang, tepatnya di RT 005 sampai RT 003.

Baca juga: Turap Kali Sunter di Cipinang Ambles, Ketua RW Sebut sejak Pengerukan Delapan Tahun Lalu

Untung mengatakan, turap mulai ambles sejak tujuh sampai delapan tahun lalu karena pengerukan.

Pengerukan dilakukan terlalu dalam. Sementara itu, sejumlah tiang pancang dari turap yang sudah ada patah dan longsor.

Alhasil, susunan turap berupa pelat-pelat beton berbentuk kotak pun terjatuh sejauh tiga meter beserta tanahnya.

Akibatnya, terjadi penumpukan di bantaran Kali Sunter wilayah RW 10 Cipinang.

Baca juga: Heru Budi Bakal Ingatkan Dinas SDA untuk Bereskan Turap Kali Sunter yang Ambles

Beberapa titik aliran kali menyempit menjadi sekitar dua sampai tiga meter. Padahal, sebelumnya lebar kali mencapai enam meter.

"Awalnya rapi, turap-turap yang berbentuk kotak. Karena kali dikeruk, tiang pancang enggak ada (patah dan longsor), turap ambles. Setiap hujan bikin tanah-tanah longsor," jelas Untung.

Beberapa tahun berlalu, sekitar awal 2020, ada penanganan sementara berupa pembentukan turap jenis bronjong kawat.

Kendati demikian, bronjong kawat tidak dilengkapi tiang pancang. Alhasil, bronjong kawat tidak bertahan lama. Longsor pun kembali terjadi.

Amblesnya turap Kali Sunter juga menyebabkan jalan setapak kian menurun.

"Bertahap (imbas) amblesnya, hitungan tahunan. Kalau sudah musim hujan, kelihatan ada sebagian tanah yang turun dan jalanan mulai retak," ucap Untung.

Baca juga: Turap Kali Sunter di Cipinang Ambles, Wali Kota Bakal Koordinasi dengan BWSCC

Oleh karena itu, warga secara swadaya menambal jalan menggunakan puing-puing berupa bongkahan batu.

Dengan menumpuk puing, warga berharap dapat membuat permukaan jalanan tidak terlalu rendah ketika fondasi menurun karena turap tak kunjung diperbaiki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com