JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dikabarkan kembali diperiksa Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya diketahui akan memeriksa kembali Kombes Irwan hari ini.
Terkait hal itu, Kombes Irwan enggan menanggapinya. Ia menyarankan awak media langsung menghubungi penyidik.
Baca juga: IPW Ungkap Kapolrestabes Semarang Kerabat Syahrul Yasin Limpo dan Eks Anak Buah Firli Bahuri
"Tanyakan ke penyidik ya," ucap Irwan saat dihubungi wartawan, Selasa (10/10/2023).
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, saat ini Irwan Anwar kembali memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Jakarta.
"Dan hari ini dia (Kapolrestabes Semarang) sudah berangkat ke sana (Polda Metro Jaya)," ujar Luthfi saat ditemui di Hotel Patra Semarang, Jateng, Selasa.
Diketahui, Polda Metro Jaya saat ini tengah mengusut dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Kombes Irwan Anwar merupakan salah satu saksi dalam perkara ini.
"Benar, (Irwan) salah satu saksi yang sudah dilakukan klarifikasi di tahap penyelidikan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dihubungi, Minggu (8/10/2023).
Baca juga: IPW Dapat Info, Kapolrestabes Semarang Serahkan Uang dari Syahrul Yasin Limpo ke Firli Bahuri
Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya juga menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.
Sementara itu, Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.
Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.
"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).
Firli juga membantah tudingan-tudingan lain, salah satunya isu pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.
"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.