JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium dari Medical Emergency Rescue Committee (M-ERC) Indonesia yakni Henry Hidayatullah, mengungkapkan kondisi di wilayah Gaza, Palestina saat ini.
Hingga Rabu, (18/10/2023), bantuan untuk korban perang antara kelompok Hamas melawan Israel masih sulit untuk masuk.
"Terjadi blokade, disampaikan bahwa bantuan-bantuan disetop, tidak boleh ada yang masuk," kata Henry di Dubes Palestina, Rabu (18/10/2023).
Kondisi itu pun membuat Kota Gaza saat ini layaknya sebuah penjara.
"Jadi, dalam kondisi yang normal saja, Gaza itu atau Palestina itu jail, penjara. Penjara yang mana penjara terbesar di dunia, masuk susah, keluar susah. Pada saat kondisi-kondisi yang saat ini terjadi, lebih susah lagi," ujar Henry.
Baca juga: MER-C Ungkap Kondisi RS Indonesia di Gaza, Plafon hingga Pipa Oksigen Rusak
Dalam kondisi tersebut, pihak MER-C pun terus berupaya untuk berjuang, baik secara diplomasi atau di lapangan.
Adapun kondisi tersebut juga dikonfirmasi oleh Konsulat Palestina untuk Indonesia yakni Ahmad Metani.
Ia bahkan menyebut bahwa Gaza saat ini dalam kondisi buruk dan logistik yang saat kurang.
"Di Gaza kondisinya sangat buruk sekali. Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, dan tidak ada bantuan-bantuan medis lainnya. Bahkan sekitar 1 juta orang, berpindah dari Utara ke Selatan akibat serangan tersebut," jelas Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.