JAKARTA, KOMPAS.com - Ivan Rivani (51) sudah terbiasa dengan orang-orang yang meragukan kemahirannya bermain gitar.
Ia adalah penyandang tunadaksa yang membuka les gitar akustik dan elektrik keliling di Jatinegara dan Pulogadung, Jakarta Timur.
"Sudah bukan suka dipandang rendah lagi, tapi sering dan berkali-kali," ungkap dia kepada Kompas.com di kediamannya di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Kisah Ivan Rivani, Penyandang Disabilitas yang Buka Les Gitar Keliling di Pulogadung
Ivan menjadi penyandang tunadaksa sejak usia lima tahun karena sakit. Sejak saat itu, ia selalu menggunakan kursi roda untuk bepergian.
Ia memang sudah mahir bermain gitar akustik dan elektrik sejak berusia 15 tahun. Ia pun pernah mengikuti sekolah musik pada 2014-2019.
Tidak hanya itu, Ivan tergolong cukup aktif mengunggah video dirinya bermain gitar dan video cara bermain gitar di Youtube dan Instagram.
Akun Youtube-nya adalah Urania Ivan Rivani Official dan akun Instagram-nya ivani219.
Kendati demikian, Ivan tetap dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang tidak mengenalnya.
"Saya enggak tahu mereka mikir apa, tapi kan saya bisa tahu dari mimik muka. Kalau senang kelihatan, kelihatan juga kalau enggak senang," ungkap Ivan.
Baca juga: Harga Pangan di Jakarta Terus Naik, Ekonom Ingatkan Potensi Politik Money Menjelang Pemilu 2024
Tidak hanya itu, ada pula orang-orang yang secara langsung mengatakan bahwa mereka ragu dengan kemampuannya bermain gitar.
Bahkan, ketika sedang memperbaiki amplifier gitarnya, Ivan dipertanyakan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Banyak yang bilang 'emangnya bapak bisa main gitar?' pas saya lagi servis amplifier. Saya bilang alhamdulillah bisa main gitar," kata Ivan.
"Yang meragukan, yang enggak percaya, saya suruh buka saja akun YouTube atau Instagram saya. Itu sudah membuktikan. Enggak perlu saya ke rumah dia untuk membuktikan bisa main gitar," imbuh dia.
Baca juga: Harga Pangan Ibu Kota Terus Merangkak Naik, Ekonom: Ancaman Besar di Tengah Tahun Pemilu
Ivan pernah bekerja sebagai penjaga gudang. Sekitar tahun 2014, pemilik gudang menawarkannya bersekolah musik.
Namun, ia hanya ingin menyekolahkan Ivan jika ia tetap menekuni gitar.