Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ivan Rivani, Penyandang Disabilitas yang Buka Les Gitar Keliling di Pulogadung

Kompas.com - 23/10/2023, 09:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Namanya Ivan Rivani (51), seorang tunadaksa yang memutuskan membuka les gitar akustik dan elektrik keliling di Jakarta Timur. 

Ini bukan pekerjaan pertama yang digelutinya. Sejak 1998, Ivan mencari nafkah dengan menjadi loper koran. 

Pendapatan yang terus menurun membuat dia harus mencari jalan lain untuk mendapat tambahan rupiah. 

"Saya mulai dagang itu 1998 saat koran ramai. Sampai sebelum 2022 (penghasilan) di bawah Rp 1,5 jutaan per bulan, pas 2022 jadi Rp 1,5 juta karena ada kenaikan pelanggan. Kalau sekarang Rp 1 juta saja, pengaruh internet," kata dia kepada Kompas.com di kediamannya di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Nasib Nahas Korban Kecelakaan di Bekasi, Bukannya Ditolong Malah Dianiaya Transpuan, Tubuh Ditinggal di Warung Kosong

Ivan sudah menjadi penyandang tunadaksa sejak usia lima tahun karena sakit. Sejak saat itu, ia selalu menggunakan kursi roda untuk bepergian.

Sejak bekerja sebagai loper koran, Ivan berkeliling menggunakan sepeda yang digowes menggunakan tangan.

Untuk memudahkan kegiatan sehari-hari, Ivan mulai menabung untuk memodifikasi sepeda motor roda dua menjadi roda tiga.

Mulai tahun 2022, moda transportasinya pun berubah. Kini, dia berkeliling sebagai loper koran sambil mempromosikan usaha les gitarnya dengan sepeda motor roda tiga

Ivan memang sudah mahir bermain gitar akustik dan elektrik sejak berusia 15 tahun. Ia pun pernah mengikuti sekolah musik pada 2014-2019.

Baca juga: Bertambah 4, Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 7 Sejak 2022

Namun, Ivan baru merintis karier di bidang les gitar akustik dan elektrik pada akhir 2021 di kediamannya.

Ia mulai memasang spanduk bertuliskan "Buka Les Gitar Akustik dan Elektrik" di atas gerbang rumahnya.

Ivan mengakui les gitarnya masih kurang diminati banyak orang. Mayoritas orang-orang yang melintas di depan rumahnya hanya mengontak nomor yang tertera.

"Ada yang ngontak, tapi untuk tanya-tanya saja," ungkap dia.

Baca juga: Terus Merangkaknya Harga Pangan Ibu Kota di Tengah Tingginya Tensi Politik Tanah Air: Pedagang Bingung dan Pasrah

Namun, akhirnya ada lima anak sekolah yang berminat mengikuti lesnya. Mereka meminta Ivan mengajari cara bermain gitar akustik di kediaman mereka.

Sayangnya, mereka hanya bertahan selama beberapa bulan saja sebelum mengakhiri les. Ivan pun tidak tahu alasannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com