Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bentuk Tim Tracing Penularan Cacar Monyet

Kompas.com - 23/10/2023, 16:15 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan Dinas Kesehatan membentuk tim khusus untuk melacak penularan kasus cacar monyet di Ibu Kota.

Hal ini dilakukan agar setiap pasien yang terjangkit cacar monyet atau monkeypox bisa langsung teridentifikasi dan ditangani secara medis.

"Saya tugaskan bu Kepala Dinas Kesehatan bikin tim tracing. Ketemu (kasus baru) salah satunya karena tracing," ujar Heru Budi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, 7 Pasien Diisolasi

Di samping itu, Heru Budi mengaku selalu berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan kasus monkeypox.

Setiap kasus yang ditemukan di DKI Jakarta juga selalu dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan ditangani secara bersama-sama.

"Saya komunikasi ketat dengan pak menkes. Jadi detail peristiwanya, detail tracing-nya kami paham," kata Heru Budi.

Baca juga: Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta, Pasien Diisolasi di RS Sampai Sembuh

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengumumkan bahwa kasus cacar monyet atau monkeypox kembali bertambah.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama menjelaskan, terdapat satu warga yang dinyatakan positif monkeypox pada 23 Oktober 2023.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dengan polymerase chain reaction (PCR) terhadap pasien pada 21 Oktober 2023.

"Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 jam 10.00 WIB, kasus positif total delapan orang. Kasus positif aktif tujuh orang," ujar Ngabila dalam keterangan resminya, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Dinkes DKI: Empat Pasien Baru Cacar Monyet di Jakarta Bukan Satu Klaster

Saat ini, kata Ngabila, pasien aktif monkeypox tersebut dalam proses pemulihan dengan menjalani isolasi di rumah sakit.

Selain itu, sembilan warga berstatus suspek dan kini sedang menunggu hasil PCR dari laboratorium.

"Suspek atau terduga bergejala sembilan orang. Masih proses pemeriksaan laboratorium PCR," pungkas Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com