Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjaknya Kasus Cacar Monyet di Jakarta: Tujuh Pasien Diisolasi, Tim Pelacak Dibentuk

Kompas.com - 24/10/2023, 08:37 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah pun diminta waspada dan bergerak cepat mencegah penyakit tersebut menjadi wabah.

Hingga 23 Oktober 2023 terdapat delapan kasus cacar monyet yang teridentifikasi. Pasien pertama terkonfirmasi positif ditemukan pada Agustus 2022 lalu dan dinyatakan sembuh.

Kasus kedua hingga kedelapan ditemukan setahun kemudian, yakni pada 13, 19, 21, dan 23 Oktober 2023. Ada sebanyak 7 pasien terkonfirmasi positif dan kini menjalani isolasi di rumah sakit.

"Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 jam 10.00 WIB, kasus positif total delapan orang. Kasus positif aktif tujuh orang," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama Senin (23/10/2023) kemarin.

Baca juga: Dinkes DKI Ungkap Ciri-ciri Cacar Monyet, dari Demam hingga Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Selain itu, sembilan warga berstatus suspek dan kini sedang menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR) dari laboratorium.

"Suspek atau terduga bergejala sembilan orang. Masih proses pemeriksaan laboratorium PCR," kata Ngabila.

Bentuk tim tracing cacar monyet

Merepons penambahan kasus cacar monyet di Ibu Kota, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan membentuk tim khusus untuk melacak penularan kasus cacar monyet.

Langkah ini diambil agar pasien yang terjangkit cacar monyet atau monkeypox bisa langsung teridentifikasi dan ditangani secara medis.

"Saya tugaskan Bu Kepala Dinas Kesehatan bikin tim tracing. Ketemu (kasus baru) salah satunya karena tracing," ujar Heru Budi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/10/2023) sore.

Baca juga: Cegah Penularan Cacar Monyet, Dinkes DKI Imbau Masyarakat Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Di samping itu, Heru Budi mengaku selalu berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam penanganan kasus monkeypox.

Setiap kasus yang ditemukan di DKI Jakarta juga selalu dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan dan ditangani secara bersama-sama.

"Saya komunikasi ketat dengan Pak Menkes. Jadi detail peristiwanya, detail tracing-nya kami paham," kata Heru Budi.

Pemerintah diminta waspada

Sementara itu, jajaran DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi mewaspadai peningkatan kasus cacar monyet yang terjadi.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Kemenkes Mulai Gencarkan Vaksinasi di Jakarta Besok

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengatakan, penanganan pasien terkonfirmasi positif dan pelacakan kasus harus dilakukan secara cepat.

Dengan demikian, cacar monyet dapat terkendali penularannya, sehingga tidak mewabah seperti Covid-19.

"Jadi perlu diwaspadai secara serius karena ada warga DKI yang sudah terjangkit, kita tidak ingin virus ini kembali mewabah seperti pandemi Covid-19 lalu," ujar Kenneth saat dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).

Kenneth berpandangan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan lantaran cacar monyet dapat menyebar ketika melakukan kontak langsung dengan penderita.

Baca juga: 7 Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terdeteksi di 6 Wilayah Ini

Kondisi ini membuat cacar monyet bisa menyebar secara masif dan cepat, jika pasien terkonfirmasi positif tidak cepat terdeteksi dan ditangani.

"Karena penularannya melalui droplet pernapasan. Walaupun cacar monyet tidak bertransmisi melalui udara dalam waktu singkat, penyakit ini bisa menyebar dari kontak langsung dengan penderita," tutur Kenneth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com