TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Kota Maryono mengungkapkan beberapa kesulitan untuk memadamkan kebakaran di TPA Rawa Kucing.
Sebagai informasi, TPA yang terletak di Kedaung Wetan, Neglasari itu terbakar sejak Jumat (20/10/2023).
Hingga kini, sejumlah titik api masih belum bisa dipadamkan.
"(Kesulitan) karena luasnya ini 10,1 hektar, jadi kami fokuskan dulu di titik pintu 1 dan pintu 2," ujar Maryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Hari Ke-5 TPA Rawa Kucing Kebakaran, Pemadaman Api Capai 60 Persen
Selain karena areanya yang luas, api sulit dipadamkan karena proses pemadaman lewat jalur udara yang terbatas.
Satu helikopter water bombing baru dikerahkan pada Senin (23/10/2023).
Pihaknya kini tengah berupaya untuk meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna meminta helikopter tambahan.
"Iya (terbatasnya helikopter jadi kesulitan). Kami sudah mengajukan dan tinggal menunggu, karena pekerjaan ini (kebakaran hebat) tidak hanya di Kota Tangerang. Ada pekerjaan juga di Bali dan Jambi," tutur Maryono.
"Sampai di hari ke-5 ini sudah mencapai 60 persen. Mulai hari ini kami akan fokus di pintu 3 lewat jalur belakang perumahan Korpri," ungkap dia.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Kebakaran TPA Rawa Kucing: Awalnya Api Kecil, lalu Jadi Lautan Api
Sebagai informasi, kebakaran di TPA Rawa Kucing sudah terjadi sejak Jumat (20/10/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Warga setempat sekaligus saksi mata bernama Yuli (35) mengatakan, mulanya ada api berukuran kecil yang muncul di tumpukan sampah sekitar pukul 14.00 WIB.
"Awalnya kecil dulu, terus tiba-tiba jadi besar, karena sampah itu dalam keadaan kering semua," ujar Yuli kepada Kompas.com di lokasi, Senin (23/10/2023).
Api yang tak kunjung padam itu selanjutnya kian membesar.
Bahkan, asap yang ditimbulkan dari kebakaran itu sempat mengganggu penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Warga juga mengeluhkan mengalami mata perih dan sesak napas akibat dikepung asap dalam lima hari terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.