Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ Sering Bikin Onar dan Meresahkan, Pakar: Keluarga Masih Abai dan Anggap Mereka Aib

Kompas.com - 25/10/2023, 09:58 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penusukan seorang wanita berinisial FD (44) di dekat Central Park Mall, Tanjung Duren, Jakarta Barat, hanya sekelumit kasus betapa meresahkannya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dibiarkan berkeliaran.

Seorang pria berinisial AH (26) disebut membunuh FD hanya karena memilih korban secara acak. Ia diduga mengalami gangguan jiwa berat, yang dalam istilah kedokteran disebut skizofrenia paranoid.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, berujar, peristiwa ini tidak akan terjadi apabila masyarakat kita peduli dan sadar terhadap kesehatan mental seseorang, khususnya keluarga.

Baca juga: Belajar dari Penusukan Wanita di Tanjung Duren, Jangan Biarkan Anggota Keluarga Jadi Pembunuh karena Masalah Kejiwaan

Sayangnya, kata dia, sebagian masyarakat masih kerap menyepelekan penyakit kejiwaan. Hal ini membuat kebanyakan orang menganggap kesehatan mental tidak seserius penyakit fisik.

"Tambahan lagi ada stigma bahwa ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) itu menjijikkan dan lainnya," ucap Reza kepada Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Dari pihak keluarga juga kerap menganggap ODGJ sebagai aib mereka. Akibatnya, ODGJ terlambat diberikan bantuan. Lalu, prognosisnya sudah terlanjur negatif.

"Pelajarannya adalah semestinya ada mindset kebalikan dari hal-hal yang sudah disebutkan tadi," ucap Reza lagi.

Baca juga: Pria yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren Mengidap Skizofrenia Paranoid, Apa Itu?

Sejumlah kasus ODGJ yang tak terkendali terjadi di beberapa tempat, khususnya di Jakarta. Kompas.com mencoba merangkum kekacauan yang ditimbulkan oleh ODGJ:

Penusukan di Tanjung Duren

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, pembunuhan yang dilakukan oleh AH merupakan bagian dari gejala gangguan jiwa tersebut.

"Dari pelaku sendiri alasan untuk melakukan pembunuhan, dikarenakan adanya bisikan ataupun halusinasi dari pelaku," ungkap Syahduddi dalam konferensi pers, Selasa (24/10/2023).

Pembunuhan terjadi pada Selasa (26/9/2023) pagi. Syahduddi memaparkan, AH sempat menunggu di lokasi kejadian sebelum menggorok leher korban dengan pisau.

Baca juga: Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

"Tersangka secara tiba-tiba langsung membekap mulut korban dari belakang dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya memegang pisau langsung menggorok leher korban," ungkap dia.

Korban kemudian telungkup di atas aspal dengan kondisi bersimbah darah. Usai kejadian, AH berupaya kabur namun tertangkap oleh petugas sekuriti apartemen.

Lempari mobil pakai batu

Seseorang yang diduga ODGJ, UM (38), telah melempar batu ke dua mobil yang melintasi Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, pada 22 Juli dan 26 Juli 2023.

Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan berujar, UM diduga mengalami gangguan jiwa. Sehari-hari, UM bekerja sebagai pemulung yang tinggal di gerobak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com