Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren Mengidap Skizofrenia Paranoid, Apa Itu?

Kompas.com - 24/10/2023, 15:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita berinisial FD (44) tewas ditusuk pelaku berinisial AH (26) di dekat lobi Mal Central Park, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (26/9/2023).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Komisaris Besar M Syahduddi menyebutkan, pelaku diduga mengidap skizofrenia paranoid berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Dari dokter forensik psikiatri disampaikan bahwa terhadap tersangka didapati gangguan jiwa berat, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan skizofrenia paranoid," ujar Syahduddi, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Polisi Sebut Pembunuh Wanita di Tanjung Duren Mengidap Skizofernia Paranoid

Pembunuhan FD disebut bagian dari gejala gangguan jiwa pelaku. Dengan begitu, dokter merekomendasikan agar AH mendapatkan perawatan psikatri dan pengawasan ketat.

"Pelaku sering berhalusinasi, berbicara sendiri, dan juga memberikan keterangan yang berubah-ubah," ujar Syahduddi.

Delusi dan halusinasi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, gejala skizofrenia paranoid ditandai dengan adanya delusi dan halusinasi bagi pengidapnya.

Gejala itu mengaburkan batasan antara apa yang nyata dan tidak, sehingga pengidap sulit menjalani kehidupan biasa. Hal ini membuat seseorang merasa ada orang lain yang mengawasi atau mencoba menyakiti mereka.

Baca juga: Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Perasaan dan keyakinan ini dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan yang parah, mengganggu kehidupan sehari-hari, dan membatasi kemampuan berbaur, termasuk dengan keluarga.

Dilansir dari medical news today, studi menunjukkan bahwa hampir 50 persen orang dengan skizofrenia mengalami paranoia.

Pada tahun 2013, American Psychiatric Association mengeklaim bahwa paranoia merupakan salah satu gejala positif skizofrenia dan bukan kondisi diagnostik yang terpisah.

Mudah curiga

Gejala skizofrenia paranoid juga memunculkan gejala yang mana penderitanya akan merasa sangat curiga dengan orang lain sehingga mereka sulit menjalankan tugas ataupun menjalin pertemanan.

Baca juga: Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan Ngaco dan Berbelit

Biasanya, skizofrenia dialami oleh mereka yang berusia 18 hingga 30 tahun. Namun, penyakit tersebut sering terdeteksi saat pasien menginjak usia di atas 45 tahun atau sebelum usia 16 tahun.

Gejala awal skizofrenia mungkin tampak biasa saja dan dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor lain, di antaranya jarang bersosialisasi dengan teman, sulit tidur, dan mudah marah.

Pada onset skizofrenia terjadi, pasien juga mengalami gejala negatif seperti kurangnya motivasi, ketidakmampuan untuk fokus, atau isolasi sosial. Kondisi tersebut dikenal dengan psikosis. 

Sebelum gejala psikosis terjadi, pasien juga sering kali menunjukkan gejala seperti melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang orang lain tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com