Salin Artikel

ODGJ Sering Bikin Onar dan Meresahkan, Pakar: Keluarga Masih Abai dan Anggap Mereka Aib

JAKARTA, KOMPAS.com - Penusukan seorang wanita berinisial FD (44) di dekat Central Park Mall, Tanjung Duren, Jakarta Barat, hanya sekelumit kasus betapa meresahkannya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dibiarkan berkeliaran.

Seorang pria berinisial AH (26) disebut membunuh FD hanya karena memilih korban secara acak. Ia diduga mengalami gangguan jiwa berat, yang dalam istilah kedokteran disebut skizofrenia paranoid.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, berujar, peristiwa ini tidak akan terjadi apabila masyarakat kita peduli dan sadar terhadap kesehatan mental seseorang, khususnya keluarga.

Sayangnya, kata dia, sebagian masyarakat masih kerap menyepelekan penyakit kejiwaan. Hal ini membuat kebanyakan orang menganggap kesehatan mental tidak seserius penyakit fisik.

"Tambahan lagi ada stigma bahwa ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) itu menjijikkan dan lainnya," ucap Reza kepada Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Dari pihak keluarga juga kerap menganggap ODGJ sebagai aib mereka. Akibatnya, ODGJ terlambat diberikan bantuan. Lalu, prognosisnya sudah terlanjur negatif.

"Pelajarannya adalah semestinya ada mindset kebalikan dari hal-hal yang sudah disebutkan tadi," ucap Reza lagi.

Sejumlah kasus ODGJ yang tak terkendali terjadi di beberapa tempat, khususnya di Jakarta. Kompas.com mencoba merangkum kekacauan yang ditimbulkan oleh ODGJ:

Penusukan di Tanjung Duren

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, pembunuhan yang dilakukan oleh AH merupakan bagian dari gejala gangguan jiwa tersebut.

"Dari pelaku sendiri alasan untuk melakukan pembunuhan, dikarenakan adanya bisikan ataupun halusinasi dari pelaku," ungkap Syahduddi dalam konferensi pers, Selasa (24/10/2023).

Pembunuhan terjadi pada Selasa (26/9/2023) pagi. Syahduddi memaparkan, AH sempat menunggu di lokasi kejadian sebelum menggorok leher korban dengan pisau.

"Tersangka secara tiba-tiba langsung membekap mulut korban dari belakang dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya memegang pisau langsung menggorok leher korban," ungkap dia.

Korban kemudian telungkup di atas aspal dengan kondisi bersimbah darah. Usai kejadian, AH berupaya kabur namun tertangkap oleh petugas sekuriti apartemen.

Lempari mobil pakai batu

Seseorang yang diduga ODGJ, UM (38), telah melempar batu ke dua mobil yang melintasi Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, pada 22 Juli dan 26 Juli 2023.

Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan berujar, UM diduga mengalami gangguan jiwa. Sehari-hari, UM bekerja sebagai pemulung yang tinggal di gerobak.

Ada dua mobil yang menjadi target pelemparan batu saat melintasi Jalan Margonda Raya.

H (36) merupakan korban pertama yang mobilnya dilempari batu pada 22 Juli 2023 malam. Akibat mobil itu dilempari batu, istri dan anak H terluka.

Sementara itu, RR (23) menjadi korban kedua yang mobilnya dilempari batu pada 26 Juli 2023. RR mengalami luka di bagian pelipis akibat lemparan tersebut.

Lansia ditusuk ODGJ di Depok

Seorang lansia berinisial R (61) tewas usai ditusuk dengan gunting oleh tetangganya di kawasan Kampung Bulak Barat, Cipayung, Depok, Kamis (18/5/2023).

Kasi Humas Polres Depok, AKP Elni Fitri mengatakan, pelaku merupakan seorang pria berinisial I (28) yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban.

Korban yang mengalami luka tusuk di punggung kemudian terjatuh saat berusaha melarikan diri dari kejaran pelaku. Adapun pelaku diduga ODGJ.

Bersamaan dengan itu, I kembali menusuk korban beberapa kali hingga mengalami luka berat di bagian punggung dan leher. R meninggal tewas setibanya di rumah sakit.

Leher seorang siswi disayat

NS (16) menjadi satu dari sekian banyak orang yang menjadi sasaran perilaku tak terkendali orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Leher siswi sekolah menegah pertama (SMP) itu disayat saat sedang berada di kawasan Halte Transjakarta CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).

Tak ada alasan jelas mengapa NS jadi sasaran hingga akhirnya kepolisian menyatakan pelaku sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

"Berdasarkan penuturan keluarga pelaku, BS diduga ngalami gangguan jiwa atau ODGJ. Dia juga sudah sering berobat dan memang tidak bersekolah," tutur Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno, Selasa (9/5/2023).

Buat onar di fasilitas publik

Yudo mulai menjadi perbicangan hangat masyarakat, setelah dia terlibat cekcok dan ribut dengan penumpang kereta lain di Stasiun Manggarai, pada awal April 2023.

Video yang memperlihatkan Yudo marah dan terlibat keributan itu beredar luas di media sosial. Setelahnya, informasi soal Yudo yang kerap membuat onar mulai bermunculan.

Yudo disebut sudah berkali-kali membuat keributan di banyak tempat dan meresahkan banyak pihak. Namun, Yudo akhirnya dibebaskan lantaran disebut mengalami bipolar.

Lecehkan siswi di Tangerang

ODGJ juga pernah berulah di Tangerang, Banten. Seorang anak di bawah umur dilecehkan di dalam angkutan kota (angkot) B 09, pada Jumat (31/3/2023).

Pelaku berinisial RJ alias O (42). Setelah diamankan, RJ diketahui sebagai ODGJ. Keterangan itu juga diperkuat dengan adanya surat keterangan dokter.

Karena pelaku diketahui ODGJ, polisi mengembalikan pelaku ke keluarganya untuk meneruskan kembali pengobatannya.

Siswi tersebut dilecehkan saat hendak pulang sekolah bersama teman-temannya. Korban diraba bagian kaki, salah satu teman korban merekam peristiwa itu. Video itu pun viral di media sosial.

Mapolsek Cipayung diserang

Pria berinisial AP (33) didugamernyerang Kepolisian Sektor (Polsek) Cipayung, Jakarta Timur, sambil membawa parang pada Jumat (10/3/2023) sore.

Pria itu datang dan langsung memaki dan mengancam polisi, khususnya yang sedang mengenakan seragam.

Senjata tajam (sajam) itu digunakan untuk merusak kaca mobil dinas, serta beberapa pintu.

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Metro Jakarta Timur, Komisari Besar (Kombes) Budi Sartono mengatakan, pelaku diduga merupakan ODGJ.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/25/09581941/odgj-sering-bikin-onar-dan-meresahkan-pakar-keluarga-masih-abai-dan

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke