"Salah satu karakteristik tawuran adalah adanya para pelaku tawuran yang mobile bergerak mencari musuh. Saya minta warga di RW 4, RW 5, RW 12, dan lain sebagainya di Kelurahan Manggarai agar tidak ada yang merespons, itu kunci utamanya," ungkap Ade Ary.
"Tidak usah malu kampung kita diserang, biarkan saja, karena kalau tidak merespon, tidak akan terjadi itu tawuran," lanjut dia.
Oleh karena itu, kalau ada warga Manggarai yang ikut tawuran, Ade Ary meminta supaya warga tak menyembunyikan para pelaku.
Baca juga: Patroli Cegah Tawuran, Polisi Tangkap Pemuda Bersajam di Manggarai
Ia meminta warga harus terbuka karena aksi tawuran adalah penyakit menahun di kawasan Manggarai.
"Dan saya minta keterbukaan dari bapak dan ibu semua, tunjukkan anak-anak yang terlibat tawuran, penegakan hukum harus saya lakukan. Pak kapolsek sudah mendapatkan beberapa nama, akan kami cari, setidaknya akan kami interogasi untuk mencegah, karena tindakan kami harus komprehensif," tutur dia.
Sebagai informasi, peristiwa tawuran di kawasan Manggarai kembali terjadi setelah satu tahun lamanya.
Bentrokan pertama pecah di underpass Manggarai pada Kamis (19/10/2023) malam.
Saat itu, beberapa kelompok massa disinyalir terlibat bentrok karena adanya gesekan.
"Kebetulan di RW 12 Kelurahan Manggarai karang tarunanya sedang menggelar bazar. Kami menduga ini penyebabnya. Artinya mungkin mereka ingin masuk tetapi tak boleh atau gimana saya belum tahu," kata Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus Nababan kepada wartawan di lokasi, Jumat (20/10/2023) dini hari.
Baca juga: Tawuran di Manggarai:Diduga Karena Ada yang Menembakkan Petasan
Dua hari setelahnya tawuran kembali terjadi di lokasi serupa, Sabtu (21/10/2023) malam.
Namun, tawuran yang berlangsung kurang lebih selama 15 menit itu belum diketahui penyebab pastinya.
Hanya saja, massa lebih berani ketimbang peristiwa sebelumnya.
Bila sebelumnya hanya menggunakan senjata tajam dan lemparan batu, tawuran yang pecah sekitar pukul 18.20 WIB itu turut menggunakan petasan sebagai media tawuran.
Akibatnya, ada seorang pemuda yang terluka akibat peristiwa ini dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.