Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Rakyat Kecil di Tengah Peliknya Situasi Politik: Bersusah Payah Bertarung dengan Tingginya Harga Bahan Pokok

Kompas.com - 27/10/2023, 09:07 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakyat kecil seperti bertarung sendirian menghadapi tingginya harga bahan pokok sejak beberapa bulan terakhir.

Harga sejumlah komoditas pangan di pasar yang ada di DKI Jakarta masih tinggi seiring panasnya situasi politik dalam negeri.

Kondisi ini sebetulnya sudah diingatkan oleh para ekonom sejak awal tahun. Mereka sudah memperkirakan lonjakan harga pangan menjelang tahun politik ini.

Baca juga: Keluh Kesah PKL, Harga Bahan Pokok Melonjak hingga Harus Naikkan Harga Dagangan

Hal ini terbukti. Para pedagang kaki lima turut merasakan imbasnya. Kondisi ini menuntut mereka harus "memutar otak" agar dagangan mereka tetap laku dengan harga yang masih terjangkau.

Pedagang bakso malang bernama Lukman (31) kebingungan. Harga bahan baku sudah naik. Ia terpaksa menaikkan harga dagangannya dari Rp12.000 menjadi Rp15.000 per mangkuk.

“Saya beli bakso jadi. Biasanya harganya Rp 25.000 satu pak, ini jadi Rp 36.000,” kata Lukman saat diwawancarai Kompas.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Begitu juga dengan pedagang gorengan, Idah (45). Dia mengeluhkan harga cabai rawit yang melonjak hingga Rp 70.000-75.000 per kilogram di Pasar Senen.

Baca juga: Kepada Presiden Mendatang, Pedagang Minta Harga di E-commerce Disesuaikan dengan Pasar

"Mahal banget, sudah beberapa minggu. Makanya saya sekarang tanya dulu, mau pakai cabai atau enggak. Kalau saya kasih ternyata dia enggak makan kan, sayang. Uang itu,” celetuk Idah.

Selain itu, kata Idah, harga sayuran juga naik sekitar Rp 2.000-3.000. Hal itu membuat Idah menaikkan harga gorengannya.

Hal senada dirasakan pedagang lontong sayur bernama Hasanudin (20). Ia merasakan harga beras melonjak dari Rp 14.000-15.000 menjadi hingga Rp 18.000 per kilogram.

Kendati demikian, Hasanudin pasrah dengan harga yang naik. Dia juga tidak ingin menaikkan harga jualannya. Sebab, dia ingin mempertahankan langganan.

Ketiganya berharap harga pangan bisa kembali normal agar meringankan beban ekonomi mereka.

"Zaman sekarang susah, jangan dibuat tambah susah lah," timpal Idah.

Baca juga: Pedagang Sebut Pembeli di Pasar Koja Baru Sepi karena Harga Pangan Tidak Stabil

Pasar juga cenderung sepi

Tingginya harga bahan pokok berimbas pada sepinya pengunjung pasar tradisional, misalnya di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara.

Menurut salah satu pedagang bernama Philips (37), hal tersebut karena harga pangan di Pasar Koja Baru yang tidak stabil sejak enam bulan terakhir.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com