Meski demikian, Bambang menyayangkan cara AK menegur E yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Tujuan divideokan sebagai bukti bahwa ada pedagang tidak resmi, dan itu tindakan yang dilakukan. Sebenarnya itu, sebagai bukti kerja," ucap Bambang.
"Tapi memang caranya salah. Emosi mungkin karena sudah sering ketemu (dan menegur) ibu itu. Semua (kegiatan) kami videokan sebagai bukti kerja. Kami tetap sayangkan kenapa (menegur dengan) emosi," kata dia.
Baca juga: Penjelasan TMII Terkait Satpamnya yang Membentak Pedagang
Setelah AK merekam video itu, ia langsung membawa E ke pos satpam untuk dimintai keterangan. Sementara itu, AK juga sudah ditegur atas perilakunya.
"Dibawa ke pos untuk di-BAP, diperiksa. Dia janji enggak akan mengulangi dan membuat surat pernyataan. Baru dia kembali ke rumahnya di Bambu Apus. Enggak ada barang yang kami sita," tutur Bambang.
Sejak Sabtu, AK dan E sudah saling meminta maaf dan mengakui kesalahan masing-masing.
AK masih bekerja sebagai satpam di TMII sampai Minggu (22/10/2023).
Namun, ia didatangi oleh sejumlah oknum pedagang yang meminta pertanggungjawaban atas aksinya terhadap E.
Bambang tidak menjelaskan diskusi yang terjadi antara AK dengan mereka. Namun, mereka akhirnya bersepakat untuk damai melalui surat pernyataan.
Kendati demikian, video AK menegur E sampai ia menangis viral di media sosial pada Senin (23/10/2023).
Baca juga: Satpam TMII Dipecat Setelah Bentak Pedagang sampai Menangis Saat Penertiban
Manajemen TMII pun mengetahuinya dan meminta pihak perusahaan kembali melakukan investigasi terhadap kasus itu.
AK ditarik untuk keperluan investigasi. E juga dipanggil kembali ke TMII. Meski sudah saling memaafkan, mereka berdua kembali meminta maaf.
Permintaan maaf keduanya juga direkam di depan Istana Anak-anak Indonesia sekitar pukul 13.00 WIB.
"Enggak ada masalah (E dipanggil untuk membuat video), karena memang merasa bersalah. Justru E minta maaf juga, bilang sudah ngerepotin," jelas Bambang.
"Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa setiap kegiatan di sini harus dilaporkan, harus ada bukti. Video itu (dan video AK menegur E) keluar, kami enggak tahu siapa yang menyebarkan. Itu untuk internal sebenarnya," imbuh dia.
Baca juga: Sebulan Tinggal di Rusun Nagrak, Eks Warga Kampung Bayam Minta Bus Sekolah Datang Lebih Pagi