Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Siswa SD di Bekasi, Kaki Diamputasi karena Aksi "Sliding" yang Dianggap Cuma Candaan...

Kompas.com - 01/11/2023, 08:11 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - F (12), seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, diduga menjadi korban bullying atau perundungan.

Kaki F di-sliding temannya pada jam istirahat. Ia juga diduga dirundung secara verbal.

Dari aksi sliding itulah, kisah pilu F dimulai. Ia menjalani proses pengobatan panjang dan kaki kirinya terpaksa diamputasi.

Namun, pihak sekolah menganggap aksi sliding itu hanya candaan para siswa.

Di-sliding lalu ditinggal

Ibunda F, Diana (40), mengatakan bahwa kaki anaknya di-sliding pada Februari 2023. Kala itu, F bersama lima temannya hendak jajan di luar sekolah pada jam istirahat.

"F masih kelas 6 SD pada saat itu. Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan, terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," kata Diana saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

Akibat di-sliding, F terjatuh. Namun, teman-temannya justru meminta F untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah.

"F mulai di-bully (secara verbal), maksudnya (dibilang), 'Jangan nangis', 'Enggak usah ngadu sama mama', 'Enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana.

Baca juga: Anggap Aksi Sliding Berujung Kaki Siswa Diamputasi Hanya Bercanda, Wakepsek: Sudah Biasa Itu

Setelah terjatuh dan dirundung secara verbal, F ditinggal sendiri. Kelima temannya tidak membantu F untuk berdiri. Padahal, F saat itu kesakitan.

"F itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," ujar Diana.

Setelah F tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-olok.

Awalnya didiagnosis infeksi kaki

Diana menuturkan, tiga hari setelah di-sliding, F merasakan sakit pada bagian kakinya. Awalnya, Diana menduga sang anak terjatuh.

Diana pun mendesak F untuk berbicara. Saat itulah diketahui bahwa F di-sliding temannya.

"Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar. Saya desak F bicara, akhirnya diceritakanlah kronologinya," tutur dia.

Baca juga: Usai Di-sliding Teman, Siswa SDN di Bekasi Ngeluh Kaki Sakit hingga Diamputasi

Diana lalu membawa anaknya berobat ke klinik terdekat. F diberi pereda nyeri, tetapi tidak merasakan perubahan.

"Dirujuk dan dirontgen pakai MRI, didiagnosis ada infeksi dalam itu pada akhir Maret, karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," kata Diana.

Kena kanker tulang

F pun menjalani berbagai pengobatan medis. Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan. Kondisi F bahkan semakin memburuk.

Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis F mengalami kanker tulang. Kaki kiri F harus segera diamputasi.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," papar Diana.

Baca juga: Pilu, Kaki Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi Usai Di-sliding Teman

Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit menyatakan hasil yang sama.

Kini F tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.

Sliding dianggap hanya candaan

Wakil Kepala Sekolah Sukaemah saat ditemui di sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/10/2023). Ia membantah membantah adanya perundungan yang berujung kaki salah satu siswa harus diamputasi.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Wakil Kepala Sekolah Sukaemah saat ditemui di sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (31/10/2023). Ia membantah membantah adanya perundungan yang berujung kaki salah satu siswa harus diamputasi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak SDN Jatimulya 09 membantah adanya perundungan siswa.

Wakil Kepala SDN Jatimulya 09 Sukaemah menganggap aksi sliding terhadap F sebagai candaan antarsiswa.

"Memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaemah.

Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki merupakan hal yang biasa dilakukan siswa. Dia menganggap itu bukan aksi perundungan.

"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung. Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke F, jatuh," tutur dia.

Baca juga: Siswa SD yang Kakinya Diamputasi Usai Di-sliding Teman Sering Diolok-olok

Selain itu, Sukaemah juga menganggap olok-olokan yang sering diterima F sebagai hal biasa.

"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut F lain lagi kayaknya ya," ucap Sukaemah.

Sukaemah menambahkan, selama ini F tidak pernah melaporkan tindakan perundungan, baik secara fisik ataupun verbal ke pihak sekolah.

Karena itu, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com