Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Aksi "Sliding" Berujung Kaki Siswa Diamputasi Hanya Bercanda, Wakepsek: Sudah Biasa Itu

Kompas.com - 31/10/2023, 21:51 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menyebut aksi sliding kaki antar siswa merupakan candaan yang biasa terjadi di sekolah. 

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09 Sukaemah, menanggapi kasus siswa bernama F (12) yang kaki kirinya harus diamputasi usai di-sliding temannya saat jam istirahat. 

"Iya memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaesih saat ditemui sekolah, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi Usai Di-Sliding Temannya, Wakil Kepala Sekolah: Itu Hanya Bercanda

Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki seperti itu merupakan hal yang biasa dilakukan siswa.

Ia pun menilai kalau aksi tersebut bukan termasuk aksi perundungan.

"Iya (hanya) bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan. Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung, ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke F, jatuh," tutur dia.

Selain di-sliding, F juga mengeluhkan kerap diolok-olok oleh temannya. Namun pihak sekolah juga menilai itu hal biasa.

"Tapi kalau bercanda-canda 'Haa lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya. Mungkin menurut F lain lagi kayaknya ya," ucap Sukaemah.

Baca juga: Pilu, Kaki Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi Usai Di-sliding Teman

Ia menambahkan, selama ini F juga tak pernah melaporkan tindakan perundungan baik secara fisik atau pun verbal ke pihak sekolah. 

Sehingga, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan.

"Enggak (ada tindakan), enggak ada laporan, enggak ada apa-apa," ujar dia.

Sukaemah membenarkan bahwa tiga hari pasca aksi sliding itu, F sempat mengeluh sakit di bagian kaki kirinya.

Ia menyebut, pihak sekolah sempat menjenguk F di rumahnya.

"Iya sempat, nanya kenapa kakinya, biasa saya tanya-tanya. Enggak juga (ada keluhan apapun), cuma waktu itu dia kakinya sakit saja, dibawa ke klinik," ujar Sukaemah.

Baca juga: Usai Di-sliding Teman, Siswa SDN di Bekasi Ngeluh Kaki Sakit hingga Diamputasi

Sebagai informasi, aksi sliding terhadap F terjadi pada Februari 2023. Tiga hari setelahnya, F mengeluh sakit di bagian kakinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com