JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta optimistis inflasi di wilayahnya bisa ditekan dan tetap berada di bawah angka nasional.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati menjelaskan, hal ini tidak terlepas dari sejumlah upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan.
"Mudah-mudahan kami masih optimis masih di bawah nasional inflasi DKI Jakarta. Memang ada banyak upaya yang telah kami lakukan," ujar Eliawati kepada wartawan di RPTRA Rawa Jaya, Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Terus Tumbuh, Bukti Pemprov DKI Berhasil Tekan Inflasi
Menurut Eliawati, salah satu upaya pengendalian inflasi adalah mendorong masyarakat bercocok tanam, sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Dia mencontohkan kegiatan panen cabai yang dilakukan serempak di seluruh kelurahan di Jakarta Timur.
Cabai tersebut merupakan hasil kegiatan bercocok tanam di lahan-lahan kosong yang digerakan para lurah.
"Kenapa kami pilih cabai? Cabai adalah produk atau komoditas yang mempengaruhi. Dengan harapan saat harganya tinggi di pasaran, ibu-ibu sudah memenuhi kebutuhannya. Tentu saja sudah menjadi mempunyai dampak positif," kata Eliawati.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat juga terus berkoordinasi untuk menjaga dan memastikan ketersediaan beras.
Bersamaan dengan itu, pengendalian dan pemantauan harga beras eceran di pasaran juga terus dilakukan.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Pastikan Stok Pangan Aman hingga Akhir Tahun
"Ini juga jadi penyumbang tertinggi inflasi. Sehingga kami melakukan sinergi dengan pemerintah pusat terhadap program beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Saat sekarang ini sudah pada angka harga eceran tertinggi," kata Eliawati.
"Kalau biasanya sudah ada program dari pemerintah pusat itu harga langsung turun. Tapi kemarin kita sudah turunkan beras SPHP, harga belum turun. Memang butuh waktu ya," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil mengendalikan inflasi dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi.
Hingga kuartal II-2023, pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,13 persen, atau naik 0,18 dari kuartal sebelumnya.
DKPKP Provinsi DKI Jakarta menegaskan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara efektif menekan angka inflasi.
Baca juga: Untuk Pemimpin yang Nanti Terpilih, kalau Bisa Stabilkan Harga Pangan
"TPID berhasil mencapai target dari pemerintah pusat untuk menurunkan inflasi, yaitu sebesar 3 persen dan plus minus 1. Inflasi Jakarta juga selalu di bawah nilai inflasi nasional,” kata Eliawati dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/10/2023).
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, inflasi Jakarta secara kumulatif antara Januari hingga September 2023 berada di angka 1,89 persen.
Angka ini di bawah inflasi nasional yang mencapai 2,28 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.