Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Suaminya Ditemukan Tewas Membusuk, Istri Hamka Sempat Beli Obat Diare di Warung Kelontong

Kompas.com - 01/11/2023, 17:58 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Hamka (50), NP (30), sempat membeli obat diare di warung kelontong milik Dila (35) sebelum suaminya ditemukan tewas membusuk di rumahnya.

Seperti diketahui, Hamka dan anak bungsunya AQ (10 bulan) ditemukan membusuk dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).

"Istrinya obat diare. Kan suaminya dulu beli obat, baru istrinya. Terakhir ketemu ya itu," ujar Dila saat ditemui Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Kesaksian Tetangga Soal Kondisi Hamka Sebelum Tewas Membusuk di Koja: Keluhkan Sakit hingga Beli Obat Kelontong

Berdasarkan penuturan Dila, Hamka juga pernah membeli obat di warungnya. Hamka membeli obat sakit kepala beberapa hari sebelum NP membeli obat diare pada 16 Oktober 2023.

"Kalau enggak salah, Pak Hamka beli obat sakit kepalanya tanggal 14 atau 15 (Oktober) gitu," tutur Dila.

Hamka terlihat lemas

Sementara itu, seorang pedagang bernama Fitra (36) menceritakan percakapan terakhirnya dengan Hamka sekitar awal Oktober 2023.

Fitra yang kala itu sedang berdagang di samping rumah Hamka sempat merasa heran pada kondisi Hamka. Pasalnya, Hamka terlihat lemas.

"Saya sempat tanya, 'Pak Hamka, kok tumben lemes amat?'" kata Fitra saat ditemui, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Kondisi Anak Sulung Hamka Saat Ditemukan bersama Jasad Ayahnya, Pakai Baju Compang-camping dan Bau Pesing

Dalam percakapan itu Hamka mengaku bahwa dirinya sedang kurang sehat. Setelah percakapan singkat dan membeli dagangan Fitra, Hamka langsung masuk ke rumah.

"Semenjak itu, kirain saya pergi orangnya. Ya sudah, enggak kepikiran dia ada di rumah," tutur Fitra.

Telusuri dugaan keracunan

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh mengatakan, polisi juga menelusuri kemungkinan kematian Hamka dan anak bungsunya karena keracunan.

Oleh karena itu, tim Indonesia automatic fingerprint identification system (Inafis) melibatkan ahli toksikologi dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Misteri Kematian Hamka dan Bayinya yang Membusuk di Koja, Keracunan atau Sakit?

"Ahli toksikologi forensik juga kami pandang perlu guna mengidentifikasi ada (atau) tidaknya unsur-unsur keracunan, obat-obat keras, yang berhubungan dengan kematian almarhum," kata Iver Son , Selasa.

Bukan hanya itu, tim Inafis juga melibatkan ahli histopatologi forensik dan ahli psikologi forensik untuk mengungkap penyebab kematian keduanya.

Beberapa barang bukti yang dibawa tim gabungan dari rumah tersebut berupa sampel cairan hingga sisa makanan.

Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya. AQ sudah meninggal dunia selama tiga hari sebelum ditemukan.

Baca juga: Jasad Hamka dan AQ Sudah Dievakuasi sejak Sabtu, tapi Bau Busuk Masih Tercium

Kedua jasad ayah dan anak itu ditemukan setelah warga mencium bau busuk dari dalam rumah. Pada saat bersamaan, istri Hamka bersama anak sulungnya, AD (3), juga ditemukan di dalam rumah tersebut dalam kondisi lemas.

Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisinya memprihatinkan. Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi kunci untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.

(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com