Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penjual Obat Diculik 3 Oknum TNI dan Bertemu Imam Masykur di Dalam Mobil

Kompas.com - 03/11/2023, 12:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Khaidar, pedagang obat di kawasan Condet, Jakarta Timur, menceritakan detik-detik penculikan dan penganiayaan dirinya oleh tiga oknum TNI pada 12 Agustus 2023.

Ia diculik dan dianiaya bersama warga Aceh bernama Imam Masykur.

Mereka sempat berada dalam satu mobil yang sama, sebelum Imam dibuang ke sungai usai tewas.

Kesaksian itu ia sampaikan saat dihadirkan dalam sidang pembunuhan Imam dengan terdakwa ketiga oknum TNI, yakni Praka Riswandi Manik dari satuan Paspampres, Praka Heri Sandi dari Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad), dan Praka Jasmowir dari Kodam Iskandar Muda Aceh.

Baca juga: Tolak Bertemu Keluarga Pembunuh Anaknya, Ibunda Imam Masykur: Sekarang Bukan Saatnya..

Khaidar mengatakan, awalnya ia didatangi salah satu pelaku di toko obatnya.

"Datang satu orang, pukul 20.00 WIB, datang beli obat. Dia bilang, 'saya dari mabes' (sambil) buka jaket dan keluarkan HT," tutur dia di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).

Orang itu langsung menggunakan HT untuk memanggil dua orang lainnya. Mereka pun masuk ke toko obat tempat Khaidar bekerja.

Menurut pengakuannya, tiga oknum TNI itu menanyakan di mana obat yang mereka cari, yaitu tramadol.

"Ditanya obatnya mana, saya kasih tahu saja di sini. Semua diambil. Uang diambil, HP, dompet," kata Khaidar.

 Baca juga: Diturunkan di Tol, Korban Lain yang Diculik Pembunuh Imam Masykur Dikacangin Saat Minta Tolong Pengendara

Lalu, ia diajak ke dalam mobil. Khaidar mengiyakan karena khawatir dipukuli.

Namun, sebelum dibawa ke mobil, ia sempat ditanya ingin diborgol atau tidak. Khaidar menolak diborgol.

Di dalam mobil, Khaidar disuruh duduk di barisan tengah tempat duduk. Ia diapit oleh dua pelaku, sementara satu lainnya di kursi pengemudi.

Dalam sidang, Khaidar mengaku tidak mengenali wajah ketiga terdakwa.

Sebab, saat penculikan dan penganiayaan, para pelaku mengenakan masker. Mata Khaidar pun ditutup selama di dalam mobil.

"Mereka pada pakai masker. Mata belum ditutup, berjalan mobil (saya) diminta (buka) m-banking, saya kasih. Habis itu disuruh buka baju, disuruh tutup mata pakai kaus sendiri," ungkap Khaidar.

Baca juga: 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Bawa Airsoft Gun untuk Takuti Korban

Beberapa saat setelah Khaidar masuk ke mobil, ia ditanya apakah ingin diproses di mobil atau di kantor.

Khaidar memilih di mobil saja. Pada saat itu lah ia mengetahui keberadaan Imam Masykur yang berada di bagian belakang mobil.

Minta tebusan Rp 50 juta

Ada percakapan antara para pelaku dengan Khaidar. Mereka mengatakan tidak akan ke basecamp dahulu dan akan memrosesnya di jalan.

Lalu, Khaidar disuruh menelepon bosnya yang bernama Rasidi untuk meminta tebusan sebesar Rp 50 juta menggunakan ponselnya.

"Dibuka matanya, HP dikasih, disuruh pencet (nomor telepon bosnya). HP-nya dipegang mereka. Sempat (ngomong) cuma minta tebusan. Saya bilang sama abang minta tebusan Rp 50 juta. Dibilang bos saya, 'mana ada duit Rp 50 juta? Rp 5 juta saja enggak ada'," ujar dia.

Baca juga: Sempat Saling Tatap Muka, Ibunda Imam Masykur Tolak Kehadiran Keluarga Pembunuh Anaknya

Setelah itu, Khaidar diminta bertukar posisi dengan Imam Masykur. Imam juga diminta menelepon bosnya, tetapi ia tidak punya bos.

Kemudian, Imam menghubungi saudaranya. Khaidar tahu siapa, tetapi suara yang terdengar dari speaker telepon itu milik laki-laki.

"Kata-katanya, 'bang bantu aku sebentar. Ini aku lagi ditangkap'. Disuruh kirimin uang, minta Rp 50 juta. Kata yang di telepon, 'mana ada uang, kita kan habis kena musibah, lagi enggak ada uang sekarang'," kata Khaidar.

Setelah itu, telepon langsung dimatikan. Khaidar mendengar suara seperti Imam Masykur dipukul.

"Langsung kayak dipukul. Ada teriakan 'aduh, aduh'. Teriak mungkin karena dipukul. Saya enggak tahu dipukul pakai apa, karena saya enggak lihat," tutur dia.

Baca juga: Tak Kuasa Lihat Video Imam Masykur Penuh Luka, Fauziah Keluar Ruang Sidang

Sebagai informasi, Imam Masykur tewas usai diculik dari toko obatnya di wilayah Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, pada 12 Agustus 2023.

Dia disiksa di dalam mobil, lalu jasadnya dibuang ke sungai. Jasad Imam ditemukan di aliran sungai kawasan Karawang, Jawa Barat.

Saat ini, ketiga pelaku didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Imam.

Ketiganya didakwa dengan dakwaan primer Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 (1) ke-1 KUHP atau Pasal 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 55 (1) ke-1 KUHP dan Pasal 328 KUHP jo Pasal 55 (1) ke-1 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com