Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Anggap Musibah, Jasad Pria di Pesanggrahan yang Tewas di Dalam Toren Air Tidak Diotopsi

Kompas.com - 04/11/2023, 16:15 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan Iptu Adit mengatakan keluarga pria yang ditemukan tewas di dalam toren, Ipam Rahmat Hidayat (40), menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah.

Oleh karena itu, pihak kepolisian tidak menjalani visum terhadap jasad Ipam.

"Keluarga sudah menganggap ini musibah dan membuat surat pernyataan bahwa tidak dilakukan visum dan langsung dimakamkan secara kekeluargaan," kata Adi saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11/2023).

Baca juga: Damkar Jaksel Belah Toren Air demi Evakuasi Pria yang Tewas di Dalamnya

Sementara itu, Adit memastikan bahwa jadad Ipam saat pertama kali ditemukan tidak tenggelam di dalam toren.

Dia kemudian melanjutkan bahwa Ipam memang sudah mengeluh sakit beberapa hari sebelum kepergiannya.

"Enggak, enggak, enggak tenggelam. Ya memang dianggap musibah itu, karena sudah ada keluhan-keluhan," ucap Adit.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Ipam Rahmat Hidayat (40) ditemukan tak bernyawa di dalam toren air berbahan stainless pada Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Tak Kunjung Keluar saat Kuras Toren Air, Pria di Pesanggrahan Ditemukan Tewas

Penemuan jasad Ipam diketahui oleh salah satu aksi bernama Beni Ismanto (38) setelah diminta tolong asisten rumah tangga (ART), Endoh (48), untuk mengecek keberadaan Ipam yang sedang bertugas memberikan penampungan air tersebut.

Beni mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu Ipam juga sempat mengeluh sesak napas.

"Kenal dekat (dengan Ipam) sih enggak. Cuma sekadar kenal saja. Memang, beberapa hari sebelumnya dia merasa sesak napas, lagi enggak enak badan juga. Hitungannya, lagi kurang fit pas lagi kerja," kata Beni saat ditemui di kawasan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com