Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Kebanjiran, Daerah Kebon Pala di Jatinegara Sudah Kering

Kompas.com - 06/11/2023, 14:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Kebon Pala, RT 013 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sempat dilanda banjir sejak Sabtu (4/11/2023).

Namun, Ketua RT 013 Sanusi mengungkapkan, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dan kiriman dari Bogor sudah surut sejak Minggu (5/11/2023).

"Surutnya agak lama, Minggu sore menjelang maghrib. Tapi banjir lagi jam 18.30-an WIB, dan baru surut sampai kering sekitar jam 20.00 WIB," ujar dia di lokasi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Kalang Kabut Warga Ibu Kota Saat Banjir, padahal Baru Diguyur Hujan Sehari

Pantauan Kompas.com di lokasi, jalanan menuju RT 013 memang sudah kering.

Bahkan, sisa-sisa banjir berupa genangan kecil pun nihil. Dua tiang listrik pengukur ketinggian banjir juga kering saat disentuh.

Tidak hanya itu, cuaca pada Senin pagi menjelang siang di RT itu cerah. Kendati demikian, beda halnya dengan jalur-jalur setapak menuju permukiman di bantaran Kali Ciliwung.

Sebab, jalur-jalur itu masih cukup becek dan penuh dengan lumpur. Bahkan, ada beberapa titik yang dilapisi potongan kardus agar warga yang melintas tidak terpeleset.

Sanusi menuturkan, banjir mulai tampak di RT-nya pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Sekitar 150 KK Terdampak Banjir di RT 13 Kebon Pala Jaktim

"Awal banjir dari 23.00 WIB hari Sabtu, malam Minggu. Banjirnya masih 50 sentimeter. Tapi Minggu dini hari jam 03.00 WIB sudah 1 meter. Puncaknya Minggu pagi jam 07.00 WIB, ketinggiannya 175 cm," terang dia.

Banjir mulai surut secara perlahan sejak Minggu pagi sampai sore. Sanusi tidak mengingat pasti waktunya, tetapi air mulai surut menjelang maghrib.

Pada saat itu, ketinggian banjir surut menjadi sekitar 35 sentimeter, meski naik menjadi sekitar 50 sentimeter pukul 18.30 WIB.

"Mulai turun lagi enggak lama, jam 20.00-an WIB. Sudah langsung kering. Tapi karena ada lumpur jadi terkesan masih becek," kata Sanusi.

Baca juga: Saat Anak-anak Berenang dan Bermain Air Banjir di Rawajati Jaksel...

Warga kerja bakti

Sanusi mengatakan, warga setempat tidak sempat kerja bakti membersihkan lumpur di jalanan permukiman saat banjir surut.

Sebab, mereka memprioritaskan membersihkan kediaman yang terdampak banjir.

Mereka pun sibuk menurunkan barang-barang yang diungsikan ke lantai 2 rumah masing-masing.

"Mulai pada kerja bakti tadi pagi, dibantu PPSU juga. Baru selesai jam 12.00-an WIB hari ini. Semalam cuma beres-beres rumah aja biar udah bersih duluan, nurunin barang, istirahat. Baru kerja bakti buat lingkungan tadi pagi," ujar Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com